Rabu, 19 April 2017

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (87) AL-MUQSITH (YANG MAHA MEMBERI KEADILAN)

Allah adalah Tuhan yang memiliki dan memutuskan segala persoalan secara adil. Kata al-Muqsith tidak ditemukan dalam al-Quran, yang adalah kata Qaiman bil Qisth (Penegak keadilan) yang disandarkan pada Allah, seperti dalam Q.S. Ali Imran (3): 18. Sifat al-qisth (keadilan) dalam ayat ini dibarengi dengan sifat al-Aziz (Maha Perkasa) dan al-Hakim (Maha Bijak). Sementara kata al-Muqsithin sebagai bentuk plural dari kata al-Muqsith, ditemukan pada 3 ayat dalam al-Quran, yaitu: Q.S. al-Maidah (5): 42; al-Hujurat (49): 9; dan Q.S. al-Mumtahinah (60): 8. Dalam tiga ayat ini terdapat kalimat “Sesungguhnya Allah mencintai al-muqsithin (orang-orang yang berbuat adil)”. Ini juga memiliki arti bahwa hamba-hamba Allah yang berbuat adil berarti telah berada di jalan yang bisa dicintai Allah sebagai Pemberi keadilan dan Sumber keadilan.

Keadilah Allah tergambar dalam menciptakan alam, bumi dengan segala isinya yang serasi dan seimbang, dijadikannya siang dan malam untuk mengatur kedisiplinan hidup manusia, hujan dan panas, angin bergerak Sesuai dengan kisarannya, air mengalir melewati sungai-sungai dari lembah-lembah menembus gurun yang tandus sehingga tanaman dan hewan hidup dengan rezeki yang melimpah. Benda-benda langit, bergerak sesuai orbitnya sejak milyaran tahun yang lalu dan akan selalu begitu hingga berakhirnya kehidupan ini;

Al-Muqsit adalah yang berlaku adil atau bertindak pertengahan, tidak memihak kepada pihak manapun,keberpihakannya adalah kepada kebenaran, adil adalah menempatkan sesuatu sesuai dengan proporsinya. Keadilan adalah suatu pengambilan keputusan yang mengandung kebenaran, tidak memihak, dapat dipertanggung jawabkan dan memperlakukan setiap orang pada kedudukan yang sama di depan hukum, keadilan adalah tindakan yang tidak berdasarkan kesewenang-wenangan dan tidak berat sebelah dalam memberikan sesuatu kepada kepada yang berhak mendapatkannya.
          
Supaya kehidupan menjadi aman dan tertib, maka keadilan harus  tegak pada seluruh posisi kehidupan manusia, sejak dari pribadi, keluarga, masyarakat hingga level negara, Pada aspek pribadi kita harus adil terhadap diri sendiri, Rasulullah menyatakan, indramu mata san pendengaranmu punya hak, pikiran dan perasaanmu punya hak, jasad atau tubuhmu punya hak, maka berlaku adillah kepada mereka. Artinya kita tidak boleh menzhalimi indra kita, menganiaya fisik kita, semuanya itu perlu dijaga dengan sebaik-baiknya. Pada diri manusia ini ada tiga unsur yang perlu dijaga keseimbangannya, pertama Aqal perlu dijaga keseimbangannya  dengan jalan pembekalan ilmu pengetahuan dan wawasan sehingga kecerdasan kita tetap terpelihara, fisikpun perlu pemeliharaan yang baik demi keseimbangan hidup ini, bila fisik sakit dan lemah maka terlalu banyak tugas kehidupan kita yang terbengkalai dan tidak sedikit pula biaya yang dibutuhkan, demikian pula rohani perlu dijaga sehingga keseimbangannya dapat menopang kekurangan fisik dan aqal, bahkan Hukama menyatakan,”Jagalah rohanimu karena manusia disebut sebagai manusia bukan karena  fisik dan  ilmunya tapi karena baiknya rohani yang dia miliki”, Menjaga ketiganya adalah pribadi yang handal, mengabaikan salah satu atau seluruhnya maka hancurlah kehidupan manusia.

Keadilan juga harus diterapkan di tengah tengah keluarga sebagaimana sunnah Rasulullah; suatu ketika datanglah seorang sahabat kepada beliau, tidak begitu lama mendekatlah seorang anaknya yang lelaki, dia  belai rambutnya, dipangku dan dicium, setelah itu datang pula anak wanitanya, hanya dibelai saja dan dibiarkan pergi,sehingga keluarlah sabda Rasul,”Kamu telah berlaku tidak adil kepada anak-anakmu, berlaku adillah kepada  mereka meskipun masalah ciuman dan perhatian”. Begitu juga harus berlaku adil terhadap anak dalan pemberian atau hibah yang kita berikan sehingga antara sesama anak tidak saling iiri dan cemburu.

Sifat adil harus dimiliki oleh seorang pemimpin terhadap rakyatnya. Penguasa yang adil termasuk salah satu dari tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada suatu hari dimana tidak ada suatu naungan kecuali naungan rahmat Allah. Negara akan bagaikan taman yang indah apa bila pemimpinnya adil dan negara akan hancur apa bila pemimpinnya zalim. Keutamaan yang paling menonjol pada Rasulullah SAW dan para Khulafaur rasyidiin adalah keadilan mereka yang membuat mereka tidak membedakan keluarga bahkan diri sendiri. Mereka rela hidup sangat sederhana dan selalu membagikan secara adil. Sangat berbeda dengan zaman sekarang dimana kebanyakan pemimpin hanya lebih mementingkan diri dan kelompoknya saja sehingga banyak hak-hak rakyat yang terabaikan.

Allah memerintahkan kepada para hakim yang menyelesaikan perkara agar berlaku adil didalam menetapkan hukum:”Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia, supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. 4; An-Nisaa’ ayat 58)

Setiap warga memiliki hak dan tanggung jawab yang sama di hadapan hukum, siapa yang salah harus dihukum dengan adil dan yang benar harus dibela. Dalam peribahasa disebutkan, tiba di mata tidak dipicingkan, tiba di perut tidak dikempiskan. Pejabat yang korup besar-besaran dibiarkan, sementara yang mencuri ayam habis-habisan dituntut dan dipenjarakan. Rasulullah SAW menerangkan tentang bagaimana keadaan para pengemban amanah yang berkhianat di hari kiamat kelak. Beliau berkata, "Ditancapkan bendera untuk setiap para pengkhianat, agar mereka dapat dikenali pada hari kiamat."

Ya Al Muqsit, jadikanlah kami ini termasuk orang-orang yang adil dalam seluruh aspek kehidupan sehingga kehidupan ini berjalan dengan harmonis, jauhkan kami dari orang-orang yang fasiq, zhalim dan kafir, yaitu orang yang enggan menetapkan sesuatu dengan adil. Kepada-Mulah kami harapkan untuk hadirnya setiap zaman orang-orang yang shaleh, penegak keadilan, yang mensejahterakan rakyatnya dan mampu menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar