Selasa, 18 April 2017

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (88) AL-JAAMI’ (YANG MAHA MENGUMPULKAN)

AL-JAAMI’  

(YANG MAHA MENGUMPULKAN)
Allah memiliki kekuasaan untuk mengumpulkan atau menghimpun seluruh makhluk yang tersebar di penjuru langit dan bumi. Kekuasaan Allah dalam mengumpulkan tidak membutuhkan proses yang susah dan rumit, karena keseluruhan makhluk-Nya bisa langsung tunduk dengan perintah-Nya. Dalam Q.S. asy-Syura (42): 29 disebutkan bahwa Allah berkuasa menghimpun seluruh makhluk-Nya yang tersebar di langit dan di bumi, jika memang Dia berkehendak. Dalam Surat 3; Ali Imran ayat 9 dinyatakan bahwa dengan kekuasaan-Nya, Allah akan menghimpun umat manusia di Hari Kiamat. Pengumpulan manusia itu lengkap dan utuh kembali walaupun sudah hancur menjadi tulang-belulang di dalam kuburnya. Bahkan Allah akan mengembalikan tubuh manusia itu lengkap dengan sidik jarinya; “Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna” (QS. 75; al-Qiyaamah ayat 3-4).

Allah menghimpun kaum munafik dan kafir untuk dimasukkan ke dalam neraka Jahanam sebagaimana firman Allah dalam surat 4; an-Nisa' ayat 140 yang artinya:” 140. Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam”.
            
Ketika sangkakala ditiup pertama kali, semua makhluk yang ada di langit meninggal dunia,kecuali yang dikehendaki oleh Allah. kemudian ditiup lagi untuk kedua kalinya, tiba-tiba semua manusia bangkit, mulai dari manusia pertama sampai manusia terakhir. dalam keadaan utuh sebagaimana saat diciptakan, manusia seluruhnya berjalan menuju Rabb sang penguasa. Saat itu, masing-masing sibuk dengan diri sendiri, tak mempunyai kesempatan untuk memperhatikan orang lain. Allah subhanahu wat’ala berfirman dalam surat 80; ’Abasa ayat 34-37 yang artinya:”pada hari  manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya”.

Tidak sulit bagi Allah untuk mwngumpulkan kembali seluruh manusia sejak dari Nabi Adam sampai manusia terakhir yang hidup pada hari terakhir dunia ini. Karena Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu tanpa ada batasnya. Hanya dengan satu teriakan saja maka semuanya akan berkumpul di hadapan-Nya;”Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami”. (QS. 36; Yaasiin ayat 51-53)
            
Dalam surat 2; al-Baqarah ayat 260 diceritakan bahwa Nabi Ibrahim ingin mempertebalkan iman dan keyakinannya, menenteramkan hatinya serta membersihkannya dari keragu-raguan yang mungkin sesekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menghidupkan kembali makhluk-makhluk yang sudah mati.Berserulah ia kepada Allah: " Ya Tuhanku! Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati."Allah menjawab seruannya dengan berfirman:Tidakkah engkau beriman dan percaya kepada kekuasaan-Ku? "Nabi Ibrahim menjawab:" Betul, wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu, namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku mendapat ketenteraman dan ketenangan  hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kukuh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu.".

Allah memperkenankan permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah ia menangkap empat ekor burung lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh burung itu, memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian tubuh burung yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain.

Setelah dikerjakan apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tiap-tiap bahagian tubuh burung dari bahagian yang lain.

Dengan izin Allah dan kuasa-Nya datanglah berterbangan empat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah YAng Maha Berkuasa dpt menghidupkan kembali makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu yang tidak ada. Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yang dpt menghalangi atau menentangnya dan hanya kata "Kun" yang difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah  apa yang dikenhendaki-Nya itu.


Ya Allah Ya Jamii, kumpulkanlah kami di dunia ini bersama orang-orang yang baik lagi shaleh, dalam sebuah jamaah atau organisasi yang hanya semata-mata untuk memperjuangkan agama-Mu, meninggikan Syariat-Mu, dan orang-orang yang punya sikap dan akhlak terpuji. Dan kumpulkanlah kami di akhirat bersama para nabi, shiddiiqiin, syuhadaa’ dan shalihiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar