AL-JAAMI’
(YANG MAHA MENGUMPULKAN)
Allah
memiliki kekuasaan untuk mengumpulkan atau menghimpun seluruh makhluk yang
tersebar di penjuru langit dan bumi. Kekuasaan Allah dalam mengumpulkan tidak
membutuhkan proses yang susah dan rumit, karena keseluruhan makhluk-Nya bisa
langsung tunduk dengan perintah-Nya. Dalam Q.S. asy-Syura (42): 29 disebutkan
bahwa Allah berkuasa menghimpun seluruh makhluk-Nya yang tersebar di langit dan
di bumi, jika memang Dia berkehendak. Dalam Surat 3; Ali Imran ayat
9
dinyatakan bahwa dengan kekuasaan-Nya, Allah akan menghimpun
umat manusia di Hari Kiamat. Pengumpulan manusia itu lengkap dan utuh kembali walaupun sudah hancur
menjadi tulang-belulang di dalam kuburnya. Bahkan Allah akan mengembalikan
tubuh manusia itu lengkap dengan sidik jarinya; “Apakah manusia mengira, bahwa
kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya? Bukan demikian,
sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna” (QS.
75; al-Qiyaamah ayat 3-4).
Allah
menghimpun kaum munafik dan kafir untuk dimasukkan ke dalam neraka Jahanam sebagaimana
firman Allah dalam surat 4; an-Nisa' ayat 140 yang artinya:” 140. Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam Al Qur'an
bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan
(oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga
mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat
demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan
mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam”.
Ketika sangkakala ditiup pertama kali, semua makhluk yang
ada di langit meninggal dunia,kecuali yang dikehendaki oleh Allah. kemudian
ditiup lagi untuk kedua kalinya, tiba-tiba semua manusia bangkit, mulai dari
manusia pertama sampai manusia terakhir. dalam keadaan utuh sebagaimana saat
diciptakan, manusia seluruhnya berjalan menuju Rabb sang penguasa. Saat itu,
masing-masing sibuk dengan diri sendiri, tak mempunyai kesempatan untuk
memperhatikan orang lain. Allah subhanahu wat’ala berfirman dalam surat 80; ’Abasa
ayat 34-37 yang artinya:”pada hari manusia
lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap
orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya”.
Tidak sulit bagi Allah untuk mwngumpulkan kembali seluruh
manusia sejak dari Nabi Adam sampai manusia terakhir yang hidup pada hari
terakhir dunia ini. Karena Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu tanpa ada
batasnya. Hanya dengan satu teriakan saja maka semuanya akan berkumpul di
hadapan-Nya;”Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan
segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduh
celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami
(kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah
Rasul-rasul (Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka
tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami”. (QS. 36; Yaasiin ayat 51-53)
Dalam surat 2;
al-Baqarah ayat 260 diceritakan bahwa Nabi Ibrahim ingin mempertebalkan iman
dan keyakinannya, menenteramkan hatinya serta membersihkannya dari
keragu-raguan yang mungkin sesekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada
Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menghidupkan kembali
makhluk-makhluk yang sudah mati.Berserulah ia kepada Allah: " Ya Tuhanku!
Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah
mati."Allah menjawab seruannya dengan berfirman:Tidakkah engkau beriman
dan percaya kepada kekuasaan-Ku? "Nabi Ibrahim menjawab:" Betul,
wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu,
namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku
mendapat ketenteraman dan ketenangan hatiku dan agar makin menjadi tebal dan kukuh
keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu.".
Allah memperkenankan
permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah ia menangkap empat ekor burung
lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh burung itu,
memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian tubuh burung
yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap
bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain.
Setelah dikerjakan
apa yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim
memanggil burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh
tiap-tiap bahagian tubuh burung dari bahagian yang lain.
Dengan izin Allah dan
kuasa-Nya datanglah berterbangan empat ekor burung itu dalam keadaan utuh
bernyawa seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim
kepadanya lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya,
dilihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Allah YAng Maha Berkuasa dpt
menghidupkan kembali makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya
dari sesuatu yang tidak ada. Dan dengan demikian tercapailah apa yang
diinginkan oleh Nabi Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan
kemungkinan ada keraguan di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan
kehendak Allah tidak ada sesuatu pun di langit atau di bumi yang dpt
menghalangi atau menentangnya dan hanya kata "Kun" yang difirmankan
Oleh-Nya maka terjadilah apa yang
dikenhendaki-Nya itu.
Ya Allah Ya Jamii, kumpulkanlah kami di
dunia ini bersama orang-orang yang baik lagi shaleh, dalam sebuah jamaah atau
organisasi yang hanya semata-mata untuk memperjuangkan agama-Mu, meninggikan
Syariat-Mu, dan orang-orang yang punya sikap dan akhlak terpuji. Dan
kumpulkanlah kami di akhirat bersama para nabi, shiddiiqiin, syuhadaa’ dan
shalihiin.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar