AL-MUSHAWWIR
( YANG MAHA MEMBENTUK RUPA )
Kata al-Mushawwir merupakan proses akhir dari al-Khaaliq dan
al-Baari’. Dalam kata al-Mushawwir terkandung makna penghalusan dan keindahan
dalam bentuk dan rupa yang diciptakan-Nya. Dengan demikian, al-Mushawwir
merupakaan penciptaan lebih lanjut yang di dalamnya telah terjadi kreasi-kreasi
yang lebih baik dan indah daripada yang ada pada al-Khaaliq maupun al-Baari'.
Kata al-Mushawwir disebutkan dalam Q.S. al-Hasyr (59): 24 yang berada paling
akhir setelah kata al-Khāliq dan al-Bāri'. Ini menunjukkan bahwa proses
penciptaan Allah dimulai dari al-Khaaliq, lalu al-Baari', dan berakhir pada
al-Mushawwir.
Al-Mushawwir
berarti membentuk rupa dan substansi bagi sesuatu, sehingga berbeda dengan yang
lainnya. Allah maha Membentuk rupa bagi semua ciptaan-Nya. Manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan dan segala yang ada di alam ini diberi bentuk rupa yang terbaik
oleh Allah. Dan manusia adalah makhluk yang diberi bentuk rupa yang paling
baik.
Perhatikanlah
bentuk dan wajah manusia, tidak ada yang sama, bahkan manusia yang kembar
sekalipun pasti ada perbedaannya, termasuk sidik jari manusia tidak ada yang
sama antara yang satu dengan yang lainnya. Maha suci Allah sebaik-baik Pencipta
dan Pembentuk rupa.
Semua ciptaan Allah
yang amat banyak itu, mempunyai perbedaan bentuk, warna, rasa dan aroma
sehingga nyata sekali perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Dia yang
menyusun segala bentuk ciptaan-Nya dengan sebaik-baiknya, bagaikan seorang ahli
dekorasi untuk memperindah tampilan bangunan, tidak ada yang mampu menjadi
dekorator yang paling indah selain Dia. Dia ciptakan segala bentuk yang
unik tanpa ada contoh terlebih dahulu dan Dia menciptakan atau membentuk
berbeda semua mahkluknya, sehingga tidak ada yang sama.
Al-Mushawwir
bermakna Yang menciptakan segala bentuk atau rupa. Yang menentukan bentuk
langit dan bumi, bentuk manusia, bentuk binatang dan lain-lainnya. Semua bentuk
yang diciptakan Allah itu indah, sehingga kita tak bosan memandangnya. Lain
sekali dengan bentuk-bentuk yang dibikin oleh manusia yang umumnya hanya meniru
bentuk dan warna yang sudah ada, sebab itulah pada mulanya menarik, tetapi
lama-lama membosankan.
Al-Khaliq (Pencipta), al-Bari `(Pembuat), al-Musawwir
(Membentuk rupa) adalah tiga dari nama Allah yang disebutkan bersama-sama dalam
Surat Al-Hasyr ayat 24. Ketika tiga nama disebutkan secara
bersamaan, masing-masing menyampaikan makna tertentu. Di sini, atribut
penciptaan secara khusus mengacu ketentuan Allah dari apa Dia menciptakan,
sehingga yang lebih dulu. Nama al-Bari‘ (pembuat) mengacu pada tindakan kreatif
mewujudkan apa yang Allah kehendaki untuk menciptakan. Akhirnya nama
al-Musawwir (Membentuk itu) mengacu memberikan setiap hal dibuat bentuk
khususnya.











