PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA ( Bagian 8 / delapan )
AL-MUHAIMIN ( YANG MAHA MEMELIHARA / MENGAWASI)
Kata al-muhaimin berasal dari kata haimana yuhaiminu. Yang artinya memelihara atau menjaga, bisa juga diartikan menjadi saksi, atau Zat yang membenarkan atau menyalahkan.
Allah berfirman dalam q.s. 59; al-Hasyr ayat 23 yang artinya : “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” Di dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa salah satu sifat dan nama Allah yang indah itu adalah Al-Muhaimin; yang maha Memelihara / Mengawasi, Allahlah yang memelihara seluruh makhluk-Nya. Baik keselamatannya maupun kesejahteraannya, Kekuasaan-Nya sangatlah luas dan tidak ada makhluk yang dapat menandingi-Nya. Allah bisa mengetahui peristiwa dimasa lalu, kini dan masa depan. Dan akan memberi tahukannya kembali kepada kita di akhirat nanti, karena itu manusia harus selalu berbuat baik. Dan menjauhi dosa dan maksiat, Setiap perbuatan diawasi dan disaksikan oleh Allah dan Kelak Allah akan meminta pertanggungjawabannya.
Allah adalah Yang maha Memelihara segala urusan di Dunia Maupun di Langit, mengawasi segala aktivitas mahluknya serta benda-benda yang ada di alam semesta ini walaupun sebesar Dzarrah (atom). Imam Al Ghazali Ra. Menyatakan bahwa kata Al Muhaimin bermakna “Allah yang menangani atau mengawasi urusan Mahluk-Nya dari sisi amal perbuatan, rezeki dan ajal mereka. Penanganan ini adalah dengan pengetahuan, penguasaan dan pemeliharaan-Nya.
Al Muhaimin berarti Allah SWT. memiliki ilmu sempurna yang tidak ada batasnya. Tidak ada sesuatu apapun yang tersembunyi bagi-Nya di langit dan bumi. Dia maha mengetahui apa yang sudah terjadi, yang sedang terjadi dan yang akan terjadi.
Allah SWT. Berfirman dalam Q.S. 6; al-An’am ayat 59: “Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)”.
Allah menyatakan bahwa Al-Qur’an mempunyai fungsi untuk mengawasi kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya seperti Taurat dan Injil. Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. 5; al-Maidah ayat 48 yang artinya : “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan kitab yang diturunkan yang sebelumnya, dan sebagai pengawas terhadap Kitab-Kitab itu….”
Al-Qur’an menjadi saksi atas kitab-kitab terdahulu. Dan membenarkan bahwa kitab-kitab itu telah diturunkan oleh Allah melalui para nabi-Nya. Tetapi ia memberikan pengawasan terhadap kitab itu dengan menjelaskan bahwa kitab itu tidak lagi sebagai mana ia diturunkan, karena para pemuka agamanya telah melakukan perobahan terhadap isi kitab itu sendiri. Pada waktu diturunkan kitab itu menyatakan tentang keesaan Allah, tetapi pada waktu Al-Qur’an diturunkan Allah itu sudah mempunyai anak. Para ahli kitab itu menyembunyikan sebahagian kebenaran yang ada di dalam kitab itu karena bertentangan dengan keinginan dan hawa nafsu mereka, mereka juga mendustakan isi kitab mereka dan membunuh para Nabi dengan cara yang tidak benar. Pengawasan Al=Qur’an terhadap isi kitab itu yang dinamakan dengan muhaimin.
Al-Muhaimin hampir sama artinya dengan al-Hafiizh dan al-Muqiit, al-muhaimin memelihar dari penyimpangan, al hafiizh memelihara dari kepunahan sedangkan al-Muqiith memelihara makhluk dalam hal penyediaan rezki.
Semoga kita menjadi hamba Allah yang dianugrahi kemampuan melihat eksistensi,kekuasaan, dan pemeliharaan Allah didalam segala sesuatu. Mempunyai jiwa-jiwa yang telah kokoh dalam rasa ketakwaannya, jiwa yang senantiasa mendorong dan menggerakan diri agar selalu dapat melihat,memelihara,merawat,dan menjaga hak-hak dan kewajiban secara berimbang, selalu dapat melahirkan perbuatan dan tindakkan jujur dan bertanggung jawab yang berlandaskan keyakinan tauhid yang murni.
PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA ( Bagian 8 / delapan )
AL-MUHAIMIN ( YANG MAHA MEMELIHARA / MENGAWASI)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar