AL-KHAALIQ
( YANG MAHA MENCIPTAKAN )
Nama Allah, Al-Khaaliq bermakna Yang Maha Mencipta.
Segala yang ada ini sebelumnya tidak ada. Dan Allah yang mengadakan atau
menciptakannya. Bagaimana
juga pintarnya manusia, tidak sanggup untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada
menjadi ada.
Al-Khaaliq secara bahasa berasal dari kata
"khalq" atau "khalaqa" yang berarti mengukur atau
memperhalus. Kemudian, makna ini berkembang dengan arti menciptakan tanpa
contoh sebelumnya. Kata khalaqa dalam berbagai bentuknya memberikan penekanan
tentang kehebatan dan kebesaran Allah dalam ciptaan-Nya.
Allah berfirman
dalam Q.S. 30; Ar-Rum: 20-25 Yang artinya: “Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu
(menjadi) manusia yang berkembang biak.
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan
bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
Dan diantara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan
usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk
(menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit,
lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan
akalnya.
Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya.
Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu
(juga) kamu keluar (dari kubur)”.
Allah al-Khaaiq adalah Allah pencipta semua makhluk dan segala sesuatu. Malaikat, jin,
manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, matahari, bulan, bintang, dan segala yang
ada di alam ini diciptakan oleh Allah secara sempurna dan dalam bentuk yang
sebaik-baiknya dengan ukuran yang paling tepat. al-Qur'an Surat 32; As-Sajdah ayat 7 menegaskan, "Dia
yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan
manusia dari tanah."
Kesempurnaan
ciptaan Allah tidak ada cacatnya, bahkan Allah menantang manusia untuk mencari
cacat dari semua ciptaan-Nya, namun pasti manusia tidak akan pernah
menemukannya sebagaimana Dia berfirman dalam Q.S. 67; al-Mulk ayat 3-4 yang
artinya: “Dia yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu
sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang
tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang
tidak seimbang?. Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan
kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun
dalam keadaan payah.
Tidak ada
satupun ciptaan Allah itu yang sia-sia atau percuma, semua ada gunanya, hanya
keterbatasan pengetahuan manusialah yang kadang-kadang belum bisa mengetahui
apa guna atau hikmah yang terkandung dalam ciptaan itu. Maka Allah berfirman
dalam Q.S. 3; Ali Imran ayat 191 yang artinya: “191. (Ulul Albab adalah)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Dan Allah
menantang para penyembah selain Allah, apakah tuhan-tuhan yang mereka sembah
itu mampu menandingi Allah dalam penciptaan-Nya, tentu saja tidak bisa.
Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. 13; ar-Ra’d yang artinya: “Katakanlah: "Siapakah Tuhan langit dan
bumi?" Jawabnya: "Allah." Katakanlah: "Maka patutkah kamu
mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak
menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka
sendiri?". Katakanlah: "Adakah sama orang buta dan yang dapat
melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka
menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti
ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?"
Katakanlah: "Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang
Maha Esa lagi Maha Perkasa".
Semoga kita
menjadi hamba yang dianugerahi kemampuan untuk melahirkan kreasi-kreasi
atau hal-hal baru dan bermanfaat untuk kemaslahatan atau kesejahteraan seluruh
makhluk-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar