AL-HAADIY
(YANG MAHA MEMBERI PETUNJUK)
Allah adalah Sumber pemberi petujuk
pada umat manusia. Petunjuk Allah ditujukan pada kaum beriman agar mereka mampu
menempuh jalan yang benar dalam kehidupan mereka. Dalam Q.S. al-Fruqan (25): 31
yang menjelaskan bahwa musuh nabi dan rasul Allah adalah kaum pendosa dan
penganiaya, dan Allah adalah satu-satunya sebagai Pemberi petunjuk (al-Hadi)
dan Penolong (Nashir). Al-Hadi juga berarti bahwa Allah adalah Pemberi petunjuk
pada jalan yang lurus (berupa agama-Nya) bagi kaum beriman, seperti disebutkan
dalam Q.S. 22; al-Hajj ayat 54 yang artinya:”Dan agar orang-orang yang telah
diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu
mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah
Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”
Kata al-Haadiy juga berkaitan dengan kekuasaan Allah dalam
memberi kesesatan pada seseorang secara mutlak tanpa ada satu orang pun yang
mampu memberi petunjuk, seperti disebutkan dalam Q.S. 7;al-A’raf ayat 186 Yang
artinya:”Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan
memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.”
Hidayah adalah perkara yang paling penting dan
kebutuhan yang paling besar dalam kehidupan manusia, karena hidayah adalah
sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat.
Sehingga barangsiapa yang dimudahkan oleh Allah Ta’ala untuk meraihnya, maka sungguh dia telah
meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu
mencelakakannya. Seorang hamba sangat membutuhkan
hidayah di setiap waktu dan tarikan nafasnya, dalam semua (perbuatan)yang
dilakukan maupun yang ditinggalkannya. Itulah
sebabnya Allah membimbing manusia agar selalu diberi petunjuk kepada Allah
kepada jalan yang lurus yang sekurang-kurangnya 17 kali dalam sehari diminta
oleh seorang muslim ketika membaca surat al-Fatihah pada setiap raka’at dhalat.
Hidayah ialah penjelasan dan petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih keinginan atau mencapai kebutuhan dan sampai kepada tujuan. Menurut para ahli tafsir hidayah yang diberikan Allah kepada manusia itu ada lima bentuk;
Hidayah ialah penjelasan dan petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih keinginan atau mencapai kebutuhan dan sampai kepada tujuan. Menurut para ahli tafsir hidayah yang diberikan Allah kepada manusia itu ada lima bentuk;
Pertama adalah
Hidayah Instink / Naluri (keinginan). Hidayah ini adalah sesuatu yang sejak
semula ada pada diri manusia sejak dilahirkan ke dunia tanpa dipelajari, sebagai
contoh, anak bayi yang baru dilahirkan akan menangis apabila lapar, haus dan
digigit serangga. Nalurinya inginkan makanan, minuman untuk menghilangkan rasa
lapar dan hausnya.
Kedua adalah hidayah
melalui Panca Indra. Sewaktu kecil, manusia dapat mengenali dan membedakan
sesuatu perkara dengan menggunakan panca indera seperti mendengar suara ibu dan
ayah atau dapat mengenali sesuatu objek.
Ketiga adalah
Hidayah Akal Fikiran. Hidayah dalam bentuk akal fikiran manusia dikurniakan
oleh Allah Swt supaya dapat memandu manusia berfikir secara rasional untuk menimbang yang baik dan yang buruk melalui fikirannya. “Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di
antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan
mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. 39; Az-Zumar ayat 18).”
Keempat adalah
Hidayah Agama. Hidayah inilah yang menyelamatkan diri kita daripada kesesatan
dengan berpegang teguh kepada ajaran Islam dan beriman kepada Allah Swt. Ia
dapat mendorong manusia melakukan kebaikan dan meninggalkan larangan Allah Swt
sekaligus dapat membedakan antara perkara-perkara yang baik dengan
perkara-perkara yang haram.
Kelima adalah
Hidayah Taufik. Hidayah taufiq merupakan tahap hidayah yang tertinggi karunia
Allah Swt kepada hambanya yang disayang, hidayah itu harus dijaga karena
nilainya tiada tara dan tidak dapat ditukar dengan apa pun. Ia menjaga
kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat kelak.
Allah tidak memberikan hidayah-Nya kepada orang kafir,
fasiq dan zhalim, karena semua watak itu
menjadi penghalang datangnya hidayah.
sebagaimana beberapa firman Allah;
"dan Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang kafir " (QS. 9; At Taubah ayat 37)
"Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang yang fasik"(QS.5; Al Maidah ayat108)
"Allah tidak menunjuki
orang-orang yang zalim” (QS. 3; Ali Imran ayat 86).
Karena hidayah atau petunjuk keimanan itu hak preogatif
Allah saja, maka banyak orang yang dekat dengan Rasul tapi tidak dapat hidayah
dari Allah seperti; paman Nabi Muhammad yang bernama Abu Thalib, Ayah Nabi
Ibrahim, Qarun, saudara sepupu Nabi Musa, Isteri dan anak Nabi Nuh dan Isteri
Nabi Luth.
Ya Haadiy, Yang Maha Pemberi Petunjuk, tunjukilah kami
dengan hidayah-Mu agar selalu berada di jalan yang lurus, sehingga hidup kami
seperti orang-orang yang telah engkau limpahi ni’mat, tidak seperti orang-orang
yang telah Engkay murkai dan tidak pula seperti orang-orang yang telah tersesat
dari kebenaran.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar