Minggu, 20 Agustus 2017

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (95) AL-HAADIY (YANG MAHA MEMBERI PETUNJUK)

AL-HAADIY 

(YANG MAHA MEMBERI PETUNJUK)



Allah adalah Sumber pemberi petujuk pada umat manusia. Petunjuk Allah ditujukan pada kaum beriman agar mereka mampu menempuh jalan yang benar dalam kehidupan mereka. Dalam Q.S. al-Fruqan (25): 31 yang menjelaskan bahwa musuh nabi dan rasul Allah adalah kaum pendosa dan penganiaya, dan Allah adalah satu-satunya sebagai Pemberi petunjuk (al-Hadi) dan Penolong (Nashir). Al-Hadi juga berarti bahwa Allah adalah Pemberi petunjuk pada jalan yang lurus (berupa agama-Nya) bagi kaum beriman, seperti disebutkan dalam Q.S. 22; al-Hajj ayat 54 yang artinya:”Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”
Kata al-Haadiy  juga berkaitan dengan kekuasaan Allah dalam memberi kesesatan pada seseorang secara mutlak tanpa ada satu orang pun yang mampu memberi petunjuk, seperti disebutkan dalam Q.S. 7;al-A’raf ayat 186 Yang artinya:”Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan.”

Hidayah adalah perkara yang paling penting dan kebutuhan yang paling besar dalam kehidupan manusia, karena hidayah adalah sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga barangsiapa yang dimudahkan oleh Allah Ta’ala untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya. Seorang hamba sangat membutuhkan hidayah di setiap waktu dan tarikan nafasnya, dalam semua (perbuatan)yang dilakukan maupun yang ditinggalkannya. Itulah sebabnya Allah membimbing manusia agar selalu diberi petunjuk kepada Allah kepada jalan yang lurus yang sekurang-kurangnya 17 kali dalam sehari diminta oleh seorang muslim ketika membaca surat al-Fatihah pada setiap raka’at dhalat.

Hidayah ialah penjelasan dan petunjuk jalan yang akan menyampaikan kepada tujuan sehingga meraih keinginan atau mencapai kebutuhan dan sampai kepada tujuan. Menurut para ahli tafsir hidayah yang diberikan Allah kepada manusia itu ada lima bentuk;

Pertama adalah Hidayah Instink / Naluri (keinginan). Hidayah ini adalah sesuatu yang sejak semula ada pada diri manusia sejak dilahirkan ke dunia tanpa dipelajari, sebagai contoh, anak bayi yang baru dilahirkan akan menangis apabila lapar, haus dan digigit serangga. Nalurinya inginkan makanan, minuman untuk menghilangkan rasa lapar dan hausnya.

Kedua adalah hidayah melalui Panca Indra. Sewaktu kecil, manusia dapat mengenali dan membedakan sesuatu perkara dengan menggunakan panca indera seperti mendengar suara ibu dan ayah atau dapat mengenali sesuatu objek.

Ketiga adalah Hidayah Akal Fikiran. Hidayah dalam bentuk akal fikiran manusia dikurniakan oleh Allah Swt supaya dapat memandu manusia berfikir secara rasional untuk menimbang yang baik dan yang buruk melalui fikirannya. “Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.” (QS. 39; Az-Zumar ayat 18).”

Keempat adalah Hidayah Agama. Hidayah inilah yang menyelamatkan diri kita daripada kesesatan dengan berpegang teguh kepada ajaran Islam dan beriman kepada Allah Swt. Ia dapat mendorong manusia melakukan kebaikan dan meninggalkan larangan Allah Swt sekaligus dapat membedakan antara perkara-perkara yang baik dengan perkara-perkara yang haram.

Kelima adalah Hidayah Taufik. Hidayah taufiq merupakan tahap hidayah yang tertinggi karunia Allah Swt kepada hambanya yang disayang, hidayah itu harus dijaga karena nilainya tiada tara dan tidak dapat ditukar dengan apa pun. Ia menjaga kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat kelak.

Allah tidak memberikan hidayah-Nya kepada orang kafir, fasiq dan  zhalim, karena semua watak itu  menjadi penghalang datangnya hidayah. sebagaimana beberapa firman Allah;
"dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir " (QS. 9; At Taubah ayat 37)
"Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik"(QS.5; Al Maidah ayat108)
"Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim” (QS. 3; Ali Imran ayat 86).

Karena hidayah atau petunjuk keimanan itu hak preogatif Allah saja, maka banyak orang yang dekat dengan Rasul tapi tidak dapat hidayah dari Allah seperti; paman Nabi Muhammad yang bernama Abu Thalib, Ayah Nabi Ibrahim, Qarun, saudara sepupu Nabi Musa, Isteri dan anak Nabi Nuh dan Isteri Nabi Luth.


Ya Haadiy, Yang Maha Pemberi Petunjuk, tunjukilah kami dengan hidayah-Mu agar selalu berada di jalan yang lurus, sehingga hidup kami seperti orang-orang yang telah engkau limpahi ni’mat, tidak seperti orang-orang yang telah Engkay murkai dan tidak pula seperti orang-orang yang telah tersesat dari kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar