Sebagaiman manusia tidak
bisa menghindari kematian, maka manusia juga tidak bisa mengindari hari
berbangkit, karena seperti itulah yang dikehendaki Oleh yang maha mengatur alam
semesta. Dengan adanya hari berbangkit maka manusia akan mendapatkan keadilan yang
seadil-adilnya, sehingga tidak seorang penzalimpun yang bisa bebas dari pertanggung
jawaban. Perampok, penipu, pembunuh, koruptor, penjilat, pembohong, pengkhianat
dan sebagainya akan dibongkar oleh Allah kejahatannya tanpa ada yang bisa
ditutup-tutupi dan disembunyikan.
Allah swt saja lah
satu-satu-Nya yang berhak membangkitkan seluruh makhluk-Nya di Hari Kebangkitan
(Hari Kiamat). Kata al-Baa'its
juga berarti Allah swt berkuasa mengerakkan yang diam dan menampakkan yang
tersembunyi. Allah memiliki kekuasaan untuk membangkitkan segala sesuatu, baik
manusia, malaikat, jin, setan, binatang, dan jenis makhluk hidup lainnya.
Mereka yang dibangkitkan memiliki arti adanya unsur kebinasaan dari masa
sebelumnya Kebangkitan itu menunjukkan bahwa mereka mengalami kebinasaan.
Sementara Allah yang Membangkitkan (al-Bā’its) menunjukkan bahwa Dia adalah
Tuhan Yang Maha kekal.
Kematian yang terjadi pada manusia sudah berlansung bermilyar-milyar tahun, sejak dari Nabi Adam As
hingga detik ini, bisa disebabkan oleh karena
menderita sakit, atau usia yang sudah
terlalu tua, atau karena berbagai musibah
yang menimpa, manusia akan meninggal dunia apabila sudah
sampai ajalnya sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Allah dan hanya Allah
pula yang mengetahuinya. Allah berfirman dalam surat 7; al-A’raaf ayat 34 yang
artinya:”tiap-tiap umat
mempunyai batas waktu; Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”
Sesudah dunia in berakhir dengan kiamat, maka nanti
akan ada hari berbangkit, dimana semua makhluk yang pernah hidup dihidupkan
kembali”dan Sesungguhnya hari kiamat
itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah
membangkitkan semua orang di dalam kubur”
(Q.S. 22; Al Hajj ayat 7) semuanya akan
terkejut dan kaget “Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar
dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata:
"Aduh celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur
kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan
benarlah Rasul-rasul (Nya). Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan
saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. Maka pada hari itu
seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi, kecuali
dengan apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.S. 36; Yaasiin ayat 51-54)
Allah adalah Al Baa’its, Yang maha Membangkitkan, hanya
Dia yang berhak menentukan kapan terjadinya
kiamat dan kapan Dia membangkitkan manusia
dari alam kuburnya walaupun sudah terkubur
sekian abad lamanya. Sebagaimana Dia pulalah yang menghidupkan
kita sebelum kita dilahirkan ke dunia yang berawal dari setetes air mani yang
hina ”Kemudian air mani itu Kami
jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk)
lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian, sesudah
itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian, Sesungguhnya
kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.”
(Q.S. 23;Al Mukminun ayat 14-16)
Entah berapa lama menanti di alam barzakh saat terjadinya kiamat, bagi
orang yang beriman dan beramal shaleh, masa penantian itu
tidaklah terasa lama karena mereka di alam
barzakh juga menerima nikmat dari Allah, sedangkan orang-orang yang durhaka,
tidak sempat bertaubat kepada Allah, maka siksa akan dia rasakan hingga kiamat
datang. Sesudah itu manusia akan melewati proses panjang hingga menerima keputusan dari Allah apakah akan masuk syurga atau masuk
neraka proses itu dinamakan dengan yaumul ba’ats yaitu hari berbangkit, dengan
kekuasaan-Nya, Allah membangkitkan manusia dari alam kuburnya,
lalu akan dihitung dan ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya tanpa ada
seorangpun lagi yang merasa dicurangi.






