Jumat, 26 Agustus 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA ( 46 ) AL-WAASI’ ( YANG MAHA LUAS KARUNIANYA )

Allah swt memiliki keluasan dalam ilmu-Nya, kekuasaan-Nya, pemberian-Nya, penciptaan-Nya, dan rahmat-Nya yang tidak terjangkau oleh nalar akal dan jiwa. Keluasan yang ada pada Allah tidak pernah berkurang, tidak pernah menyusut, dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Keluasan Allah bersifat universal, mutlak, dan abadi.

Karunia Allah diberikan kepada makhluk-Nya terbentang luas, seluas langit, bumi dan segala apa yang ada diantara keduanya, Nikmat yang diberikan Allah kepada manusia tak terhingga jumlahnya, dari nikmat lahir dalam bentuk makanan dan mimuman yang memenuhi seisi bumi, nikmat panca indra dan akal  sampai kepada nikmat yang sangat tinggi nilainya yaitu nikmat iman dan islam, yang hanya diberikan kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya dan ini merupakan hak preogratif Allah tanpa bisa dicampuri oleh siapapun. Walaupun demikian akan diberikan kepada orang-orang yang mencarinya. "Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, Maka merekalah orang-orang yang merugi" (QS.7; al-A'raf ayat178)”.

Bumi sebagai karunia Allah adalah sangat luas, karena itu kalau di suatu tempat terasa sempit untuk tempat mencaci rezki maka hijrahlah ke tempat lain agar kebutuhan hidup bisa terpenuhi, :” Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: "Dalam keadaan bagaimana kamu ini?". Mereka menjawab: "Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)". Para malaikat berkata: "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah di bumi itu?". Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali, kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah), mereka itu, mudah-mudahan Allah mema`afkannya. Dan adalah Allah Maha Pema`af lagi Maha Pengampun. Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(Q.S. 4; An-Nisaa’ ayat 97-100)

Luasnya karunia Allah termasuk menjamin rezki orang-orang yang akan menikah, karena itu agama mencela orang-orang yang tidak mau menikah karena takut miskin dan melarang orang membunuh anak karena takut miskin sebagaimana dalam firmannya dalam surat 24; an-Nuur ayat 32 yang artinya:”Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.dan firman Allah dalam surat 6; al-An’aam 151 yang artinya:” dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka”.
Luasnya Karunia Allah itu juga mencakup kepada mengganti generasi dari manusia manusia yang murtad kepada agama dengan generasi baru yang mencintai dan dicintai Allah dan siap berjuang di jalan Allah tanpa rasa takut terhadap celaaan orang yang mencela sebagaimana firman Allah dalam surat 5; al-Maidah ayat 54 yang artinya:”Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

Luasnya karunia Allah itupun meliputi balasan pahala yang berlipat ganda yang diiringi dengan ampunan dan karunia yang banyak sebagaimana firman Allah dalam surat 2; al-Baqarah ayat 261 dan 268 yang artinya:”261. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui... 268. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”

Luasnya rahmat Allah digambarkan dalam Surat 6; al-An’aam ayat 147 yang artinya. Maka jika mereka mendustakan kamu katakanlah: "Tuhanmu mempunyai rahmat yang luas; dan siksanya tidak dapat ditolak dari kaum yang berdosa".

Luasnya rahmat Allah meliputi segala sesuatu seperti yang digambarkan oleh Allah dalam surat 7; al-A’raaf ayat 156 yang artinya:”Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami".
Luasnya Kursi Allah digambarkan dalam surat 2; al Baqarah ayat 255 (yang dikenal dengan ayat kursy) yang artinya:” Luas Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Luasnya rahmat dan Ilmu Allah digambarkan dalam surat 40; Ghaafir ayat 7 yang artinya:”(Malaikat-malaikat) yang memikul `Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala”.
Luasnya kekuasaan Allah meliputi kekuasaan untuk menetapkan atau mencabut kekuasaan dari seluruh penguasa yang ada di dunia dari dahulu sampai sekarang, sebagaimana dalam firmannya dalam surat2; al-Baqarah ayat 247 yang artinya:” Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang banyak?" (Nabi mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui”.


Begitu luasnya rahmat, kekuasaan dan ilmu Allah yang meliputi segala sesuatu, dan dianugerahkan kepada hamba-hambanya sebagai titipan, oleh karena itu berusahalah sekuat tenaga untuk menjaganya, nyawa, harta, anak dan istri, jabatan dan kedudukan semuanya harus dijaga dengan sebaik-baiknya, terutama sekali karunia hidayah dan taufiq sebagai hidayah yang paling berharga untuk membimbing dan menyelamatkan kita di dunia dan di akhirat. “Ya Tuhan kami, jangan jadikan hati ini condong kepada kesesatan sesudah engkau beri petunjuk, dan karuniakan kepada kami rahmat dari sisimu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Karunia”. ,;(Q.S.3; Ali Imran ayat 8).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar