Kalau kita mengalami atau mendapatkan hal-hal yang kurang kita sukai, itu bukanlah
berarti bahwa Allah membenci kita, Karena Allah itu maha Adil, mungkin saja
hal-hal yang kita inginkan akan diberikan oleh Allah melalui hal-hal yang tidak
kita sukai itu. Bisa saja kita membenci sesuatu. Tatapi didalamnya Allah
menjadikan kebaikan yang sangat banyak.
Allah swt memiliki keadilan hakiki yang
dapat dirasakan oleh seluruh makhluk-Nya. Keputusan-Nya tidak pernah menimbulkan kerugian
dan unsur aniaya pada makhluk-makhluk-Nya. Salah satu firman-Nya yang
memerintahkan kita untuk berlaku adil terdapat dalam Surat 16; an-Nahl ayat 90
yang artinya:, “Sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk berbuat adil dan
berbuat kebajikan…”
Keadilan adalah lawan
kezaliman. Kezaliman menyebabkan penderitaan, kerusakan, dan rasa sakit hati,
sedangkan keadilan menjamin kedamaian, keseimbangan, keteraturan, dan
keselarasan. Allah Yang Maha Adil Dia
membenci
orang-orang yang zalim dan orang-orang yang mendukung kezaliman
Allah adalah
Pencipta segala keindahan dan kejelekan, kebaikan, dan
kejahatan. Yang mengandung rahasia yang sulit dimengerti.
Orang yang tidak pernah merasakan kesedihan, tidak akan mengenal kebahagiaan.
Jika tidak ada yang buruk, kita tidak akan mengenal kebaikan. Ada
pula kata pahala sebagai lawan kata dari siksaan. Di dalam kemudahan ada
kesulitan. Allah menetapkan ada yang kaya dan miskin bukan berarti Allah
memuliakan yang kaya dan menghinakan yang miskin, tetapi kedua hal itu adalah
untuk menguji manusia dan kedua-duanya bisa menjadi alat untuk mencapai
kemuliaan dan bisa pula menjadi sebab kehinaan. Begitu juga dengan kedudukan
dan jabatan, sering orang menjadi terhina karena salah dalam mensikapi
kedudukannya dan banyak orang yang menjadi mulia walaupun tidak mempunyai
kedudukan dan jabatan.
Kondisi apapun yang ditetapkan oleh Allah
kepada kita, berarti itulah yang tebaik bagi kita sesuai dengan keadilan Allah,
kita harus berbaik sangka kepada Allah, tanpa perlu banyak mengeluh. Dengan
demikian, mungkin rahasia keadilan Allah akan terungkap kepada kita dan kita akan
merasa berbahagia dengan kesenangan dan penderitaan yang berasal dari Allah
Yang Maha Adil.
Sebagai hamba dari Allah yang maha Adil, kita juga dituntut untuk berlaku adil, bukan saja terhadap orang lain, tetapi juga terhadap diri sendiri. Ibu bapak dan keluarga, yang tidak boleh dipengaruhi oleh rasa senang dan benci, Kepada musuh sekalipun kita diperintahkan untuk berlaku adil. Jangan sekali-kali karena kebencian kita kepada seseorang menyebabkan kita berdosa karena tidak berlaku adil kepadanya, dan jangan sekali kali kita membela orang yang sudah jelas-jelas bersalah karena dia anggota keluarga kita.
Allah berfirman dalam surat 5; Al Maidah ayat 8
yang artinya:” Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu
jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi
dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih
dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Keadilan terhadap diri sendiri dilakukan dengan cara mengendalikan hawa nafsu dengan akal sehat berdasarkan tuntunan agama. Dan dengan bersungguh-sungguh pula memenuhi kebutuhan perut, akal dan hati secara berimbang. Banyak orang yang hanya mementingkan pemenuhan isi perut saja dan lalai mengisi akalnya dengan ilmu pengetahuan dan memenuhi hatinya dengan iman, yang mengakibatkan dia gagal meraih kesuksesan dan kebahagiaan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar