Rabu, 24 Agustus 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA ( 36 ) ASY-SYAKUUR ( YANG MAHA BERTERIMA

Subhanallah! Allah yang maha Kaya laji maha Mulia masih berterimakasih kepada hamba-hamba-Nya yang mengerjakan amal shaleh dengan memberikan balasan pahala yang berlipat ganda, serta memuliakan dan meninggikan derajat mereka.

Allah swt memberi banyak pahala dan kenikmatan bagi hamba-hamba-Nya yang meskipun sedikit berbuat kebajikan. Allah swt memberi kenikmatan setiap hamba-Nya walau mereka tidak bersyukur pada-Nya. Sifat asy-Syakuur juga bisa diartikan bahwa Allah memberi peluang pada setiap hamba-Nya agar bersyukur atau berterima kasih atas segala karunia yang dilimpahkan–Nya. Namun sedikit sekali dari hamba-hamba yang memiliki sifat asy-syakuur, seperti yang dinyatakan oleh Allah dalam surat 34; Saba’ ayat 13 yang artinya:“Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung tinggi dan patung-patung serta piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih”.

Syukur selalu terkait dengan penerimaan nikmat. Seseorang yang menerima nikmat pantas dan seharusnya bersyukur. Lalu Bagaimana Dia Yang Maha Memberi Nikmat ternyata juga Maha Berterima kasih ? Sungguh keteladanan yang luar biasa telah ditampakkan oleh Allah SWT untuk mendidik Hamba-hamba-Nya, di mana Allah SWT selalu berterima kasih kepada hamba-Nya yang berbuat kebaikan, walau sekecil apapun kebaikan itu. Meski kebaikan manusia adalah untuk diri mereka sendiri dan Allah sama sekali tidak mendapatkan imbalan apapun dari kebaikan tersebut,  Dia berterima kasih dengan cara memberikan pahala yang berlipat ganda atas kebaikan tersebut. Kemudian memberikan pujian kepada manusia yang berbuat baik tersebut dengan menyebut-nyebut nama dan kebaikan orang itu, lalu mengumumkannya pada seluruh penduduk bumi dan penghuni langit. Allah berseru pada seluruh malaikat, catatlah si Fulan telah melakukan satu kebaikan dan Aku mencintainya. Jika Allah telah mencintai seorang hamba, maka seluruh malaikatpun mencintainya.

Kita harus bersyukur kepada Allah dengan memuji nama-Nya, dengan mambaca Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Walaupun sebenarnya Segala pujian tak cukup kita berikan kepada Allah, sebab kebaikan Allah melampaui segala bentuk pujian kita. Itulah sebabnya harus dibarengi ketaatan pada perintah dan larangan-Nya. Dan harus menggunakan segala nikmat, karunia dan semua pemberian Allah untuk amal kebaikan.


Selain bersyukur kepada Allah kita harus berterima kasih kepada manusia yang berbuat baik kepada kita, dan membalas kebaikan orang  dengan kebaikan yang lebih banyak. Begitulah cara kita bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada manusia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar