Allah swt memiliki
kesempurnaan dalam kemuliaan atau keluhuran. Dia lah yang memiliki kemuliaan
dalam zat-Nya, keindahan dalam perbuatan-Nya, dan maha
berlimpah pemberian-Nya kepada makhluk-Nya. Sehingga hanya Dia yang layak dipuja karena
keluhuran-Nya. Bertasbih dan bersujud kepada-Nya semua yang ada di langit dan
di bumi.
Ada
lima buah surat didalam Al-Qur’an yang diawali dengan kata alhamdulillah yang
maksudnya adalah bahwa Allah saja yang berhak dipuji dan di puja. Pujian di awal surat al-Fatihah karena dia maha
pencipta dan penguasa seluruh alam, pujian dalam surat al-A’raaf karena dia
pencipta langit dan bumi serta pencipta gelap dan cahaya, pujian di awal surat
Alkahfi karena dialah yang menurunkan al-Qur’an untuk pegangan manusia dan
mengeluarkan mereka dari segala tabir kegelapan. Pujian di awal surat saba’
atas karunia-Nya memelihara seluruh makhluknya, dan pujian di awal surat
Faathir karena karena karunia-Nya menjadikan malaikat sebagai pengawal alam
ini.
Untuk
lebih meresapnya ke dalam hati sanubari kita maka kita salinkan terjemahan ke
lima surat tersebut di dalam tulisan ini;
1.
di awal surat al-faatihah ayat 1 - 5:”Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Yang menguasai hari pembalasan. Hanya
kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon
pertolongan .
2. Surat
6; al-An’aam ayat 1-3 yang artinya:”Segala puji bagi Allah Yang telah
menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang
yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. Dialah Yang
menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan
ada lagi suatu ajal yang ditentukan (untuk berbangkit) yang ada pada sisi-Nya
(yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang
berbangkit itu). Dan Dialah Allah (Yang disembah), baik di langit maupun di
bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan
mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan.
3. Surat
18; Alkahfi ayat 1-2 yang artinya:” Segala puji bagi Allah yang telah
menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan
di dalamnya; sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan
yang sangat pedih dari sisi Allah dan memberi berita gembira kepada orang-orang
yang beriman, yang mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapat
pembalasan yang baik,
4. Surat
34; Saba’ ayat 1- 3 yang artinya:”Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang
di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan
Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Dia mengetahui apa yang masuk
ke dalam bumi, apa yang ke luar daripadanya, apa yang turun dari langit dan apa
yang naik kepadanya. Dan Dia-lah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. Dan
orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang
kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui
yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada
tersembunyi daripada-Nya seberat zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di
bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar,
melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)",
5.
Surat 35; Faathir ayat 1-6 yang artinya:”Segala
puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai
utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka
tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh
Allah maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan
Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai manusia, ingatlah akan
ni`mat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki
kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain
Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?
Kemahaluhuran
Allah terbukti dengan bertasbih dan bersujudnya selurah langit dan bumi
kepada-Nya selama-lamanya, tidak seperti keluhuran yang dimiliki oleh manusia
yang sangat terbatas dan tidak abadi, dan hanya semata-mata titipan dari Allah.
Pujian manusia kepada orang yang berharta hanya ketika ia kaya saja dan semua
orang yang pernah kaya di dunia ini akhirnya meninggalkan hartanya ketika ia
meninggalkan dunia. Begitu juga kecantikan dan kekuasaan tidak ada yang abadi
berada di tangan manusia, hanyalah titipan Allah yang pasti akan diambilnya
kembali. Maka sepantasnyalah ketika pujian ditujukan kepada manusia karena
kebaikan dan keluhurannya yang terbatas itu maka pujian itu harus secepatnya
dikembalikan kepada Allah dengan mengucapkan alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.
Allah Al Majiid, Yang Dipuja, Dialah tempat kembali segala puja dan puji,
milik Dialah segala sesuatu di dunia dan akherat, Dia mengusai segalanya,
pujian kepada manusia sebenarnya pujian kepada Yang Maha Pencipta karena
manusia adalah makhluk yang sangat terbatas, tapi Allah adalah Maha
Segala-galanya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar