Kamis, 25 Agustus 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA ( 43 ) AL-KARIIM ( YANG MAHA MULIA )

Allah Maha Mulia dan Maha Tinggi, tidak ada yang mampu menandingi-Nya, semuanya yang ada di dunia ini berada dalam kekuasaan-Nya, Dia adalah Raja yang sebenarnya karena kekuasaan-Nya Maha Luasnya yaitu seluruh alam raya ini di bawah kerajaan-Nya, hanya Dia Tuhan yang layak diimani, disembah, ditaati oleh makhluk-Nya, menolak hal ini berarti kekafiran.

Allah swt memberi anugerah yang tidak dapat dijangkau oleh harapan dan selera cita rasa tinggi apa pun. Kata al-Kariim juga berarti bila Allah swt berjanji selalu ditepati, bila memberi selalu melampaui batas harapan si peminta; dan Dia tidak peduli kepada apa dan siapa pun serta berapa pun memberi. Sifat al-Kariim juga berarti pada diri Allah terdapat kemuliaan yang dapat dirasakan dan dinikmati oleh hamba-hamba-Nya yang mencari kemuliaan tersebut. Sifat al-Kariim juga memiliki arti bahwa Allah swt adalah sumber pemberi rezeki yang baik dan terpuji sehingga rezeki yang diperoleh oleh hamba-hamba-Nya bisa digunakan untuk berbagai perbuatan yang baik dan luhur. Kata al-Kariim disebutkan cukup banyak dalam al-Quran, salah satunya terdapat dalam Q.S. 82; al-Infithār ayat 6 yang artinya: “Wahai manusia, apakah yang telah melalaikanmu hingga berbuat durhaka terhadap Tuhanmu yang maha Mulia. Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuh-mu. Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan. Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.  Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh keni'matan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka.”
Kita harus benar-benar mencegah diri kita untuk meyakini adanya penguasa yang menandingi kebesaran dan keagungan Allah. Kita harus yakin siapa pun yang punya jabatan di dunia ini hanyalah sekedar makhluk yang hidup sebentar dan bakal mati, seperti halnya kita juga. Jangan terperangah dan terpesona dengan kedudukan, pangkat, dan jabatan, sebab itu cuma tempelan sebentar saja, yang kalau tidak hati-hati justru itulah yang akan menghinakan diri kita.

Al Kariim, Allah Yang Maha Mulia, kemuliaan-Nya tidak ada yang menandingi-Nya, kemuliaan-Nya tidaklah setara dengan kemuliaan makhluk-Nya, Dialah yang memberikan kemuliaan kepada siapa yang dikehendaki-Nya, kemuliaan karena harta, karena kekuasaan, karena keturunan dan karena hal-hal yang membuat manusia memuliakannya, Allah juga berhak untuk menghinakan orang yang dikehendaki-Nya, tak satupun orang yang bisa memuliakan orang lain tanpa izin dari Allah, walaupun semuanya berupaya untuk memuliakan seseorang, tidak ada kekuasaan untuk  memuliakan itu  kalau bukan karena izin Allah;
Allah berfirman dalam surat 3; Ali Imran ayat 26-27 yang artinya:””Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".

Allah Yang Mulia, berhak memuliakan makhluk-Nya dengan ukuran yang mutlak kemuliaan itu bukan karena keturunan, harta dan bukan pula karena kekuasaan, tapi ukuran kemuliaan yang standard itu adalah ketaqwaan seseorang;
Allah berfirman dalam surat 49; al-Hujurat ayat 13 yang artinya:“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. 


Allah al-Kariim yang maha Mulia, maha Pemurah dan maha Mencintai hamba-hamba-Nya yang berjiwa mulia, bukan karena rupa dan harta, dan bukan pula karena jabatan dan kedudukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar