Al-Qahhaar berarti yang maha Menundukkan, yang dapat
Menaklukkan segala sesuatu, Yang dapat Memaksakan segala yang menjadi
Kehendak-Nya Atau Yang Maha Menekan. Dialah yang menundukkan siang dan malam,
matahari, bulan dan bintang. Semua beredar menurut garis edarnya. Allah
menundukkan manusia dan menunjukkan keesaanNya agar manusia mau berpikir.
Allah menundukkan semua
makhluk. Tiada yang dapat menolak rencana-Nya. Dia melumpuhkan siapapun yang menentang-Nya
dengan kaperkasaan-Nya. Dia yang menimpakan kehinaan dan Dia pula yang
memberi kekuasaan kepada yang dikehendakiNya. Dia yang menghancurkan
musuh-musuh yang kuat dan menundukkan mereka dengan membinasakan dan
menghinakan mereka. Sungguh Allah menggenggam semua makhluk dalam kekuasaan-Nya.
Dan tidak ada wujud yang tidak tunduk kepada dominasi kekuasaan-Nya. Allah
berfirman dalam Surat 13; Ar-Ra’d ayat 16 yang artinya:”Katakanlah: "Allah
adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha
Perkasa untuk memaksakan kehendak-Nya".
Segala makhluk-Nya
dijinakkan dan ditundukkan di bawah kekuasaan-Nya. Tiada satupun makhluk yang
menentang-Nya kecuali mereka akan dikalahkan dan dihinakan-Nya.
"Dan Dialah yang maha Berkuasa untuk menundukkan sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah yang
Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui." (QS. 6; Al-An’am: 18)
Dalam al-Qur’an, al-Qahhar disebut enam kali dan kesemuanya dirangkai setelah penyebutan kata al-Wahid di depannya (al-Waahid–al-Qahhaar), hal ini memberi isyarat bahwa hanya Dialah satu-satunya yang memiliki sifat Al-Qahhaar. Bahkan orang yang mengaku dirinya Qahhaar (penakluk) akan dikalahkan dan dihinakan-Nya. Seperti Fir’aun yang mengganggap dirinya sebagai “Qaahir” (penakluk) ketika dia memerintahkan untuk membunuh semua bayi lelaki. Dan merasa sangat kuat untuk menghancurkan ummat nabi Musa As dengan mengejar mereka membawa pasukan yang besar, namun dengan cara mudah dibinasakan Oleh Allah. Dia tenggelam tak berdaya ditelan laut bersama panglima perangnya dan semua pasukannya, dimana sebelumnya laut itu dijadikan tempat untuk menyelalamatkan nabi Musa AS. Pada waktu yang hampir bersamaan Qarun yang merasa hartanya sangat banyak dan amat sombong dengan kekayaannya itu dengan sangat mudah ditenggelamkan oleh Allah bersama harta bendanya kedalam perut buni.
Sekalipun Al-Qahhaar merupakan nama dan sifat Allah yang tak patut seorangpun mengaku sebagai penakluk, tapi hal itu tidak menghalangi orang beriman untuk meneladaninya. dengan menyadari bahwa tujuan penciptaannya adalah untuk menjadi hamba sekaligus khalifah di muka bumi. Berusaha menjadi penakluk dan penjinak hawa nafsu sendiri dan mengarahkan orang lain pada kebaikan, selalu mengajak orang lain agar senantiasa berjalan di atas jalan yang lurus, dan tidak menyimpang hanya karena ingin lebih cepat mencapai tujuan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar