Dengan harta dam kekuasaan yang berdasarkan
iman dan ilmu Allah telah meninggikan derajat Nabi Sulaiman AS. Dengan sebab
harta pula Allah menghinakan Qarun yang sombomg, dan dengan sebab kekuasaan
Allahpun telah merendahkan Fi’aun yang durjana serendah-randahnya.
Ar-Raafi’ berarti Allah swt berkuasa
meninggikan derajat sebagian makhluk-Nya atas sebagian lainnya. Kata ini juga
berarti Allah swt meninggikan orang-orang yang membela kebenaran. Seperti
halnya kata al-Khaafidh, kata ar-Raafi’ sebagai
kata sifat yang disandarkan pada Allah juga tidak ditemukan dalam al-Quran.
Yang ada adalah kata kerja berupa rafa’a dan yarfa’u yang berarti meninggikan
derajat kaum beriman dan berilmu serta yang berada di jalan-Nya,seperti
yang dijamin oleh Allah dalam suat 58; al-Mujaadilah ayat 11 yang artinya:”
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.”
Allah meninggikan darjat
orang yang sepatutnya ditinggikan kedudukannya kerana usahanya yang gigih dalam
memperbaiki iman, ilmu, amal dan akhlaknya. Lihatlah
bagaimana Allah meninggikan derajat manusia dengan mememuliakan dan
menjadikannya sebagai khalifah bumi yang dijadikan tunduk untuk diberdayakan
oleh manusia. Lalu Allah meninggikan derajat sebahagiannya dari yang lain,
apabila ia lulus dalam menjalani ujian-ujian Allah yang berbentuk kesulitan,
kesusahan dan kemewahan. Dalam surat 6; al-An’aam ayat 165 Allah
berfirman yang artinya:”Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di
bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa
derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya
Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
Allah yang tidak pernah
lepas memperhatikan, memperhitungkan, sekaligus memberi hukuman dan penghargaankepada
orang-orang
yang telah mengukir prestasi dan tak perlu khawatir perbuatannya sia-sia. Hasil
prestasinya pasti akan diperlihatkan oleh Allah dan akan
mendapat penghargaan. Pahlawan Uhud adalah contoh kongkret
tentang orang-orang yang ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. Dalam hadits
qudsiy Allah berfirman: “Ketika kawan-kawanmu mendapat musibah dalam Perang
Uhud, Allah SWT memindahkan ruh-ruh mereka itu ke dalam burung-burung hijau
yang menghinggapi sungai-sungai surga sambil memakan buah-buahannya dan
kemudian berlindung ke lampu-lampu emas yang bergantungan di bawah naungan
Arsy. Tatkala mereka merasakan nikmatnya tempat peristirahatan mereka di surga
itu, berkatalah mereka: siapakah gerangan yang akan menyampaikan kepada
kawan-kawan kami tentang hal ihwal diri kami yang hidup bahagia di surga, agar
mereka tidak meninggalkan jihad dan agar mereka tidak licik meninggalkan medan
perang? Allah menjawab: Akulah yang akan menyampaikan kepada mereka perihal
diri kamu semua.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Baihaqi, dan Ibnu Abbas)
Cara meneladani sifat
Ar-Raafi’ adalah dengan berusaha keras untuk menegakkan
dan memperjuangkan kebenaran dan keadilan, serta membela hak-hak
hamba-hamba
Allah yang yang terzalimi sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar