Nabi Muhammad SAW
dan Abu Bakar ketika kaduanya barada di dalam Gua Tsur, Abu Bakar sudah barada
dalam ketakutan karena musuh sudah barada di sekitar gua dan hampir saja
menemukan mereka, tetapi dengan tengangnya Nabi berkata kepada Abu Bakar:”
Jangan cemas! Sesunggungnya Allah bersama kita”.
Atau
seperti firman Allah kepada Musa Dan Harun ketika keduanya merasa khawatir
untuk melaksanakan tugas menyadarkan Fir’aun:”Berkatalah mereka berdua (Musa
dan Harun):"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami khawatir bahwa ia segera
menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas". Allah berfirman:
"Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku
mendengar dan melihat".(Q.S. 20; Thaahaa ayat 45-46
Allah swt memiliki kesempurnaan dalam
pengawasan, pengamatan, dan kesaksian setiap saat pada setiap hamba-hamba-Nya.
Makna ar-Raqiib tidak
bertujuan investigatif, tetapi memberi motivasi untuk berbuat kebaikan dan
kebajikan. Kata ar-Raqiib
memberitakan tentang kekuasaan Allah dalam memberikan pengawasan kepada setiap
gerak-gerik seluruh makhluk-Nya, Dan bisa
juga diartikan bahwa dengan pengawasan yang terus-menerus dari Allah atas
hamba-hamba-Nya.
Allah
selalu menyertai dan bersama makhluk-Nya dalam situasi dan kondisi bagaimanapun
juga, keyakinan ini akan menjauhkan seorang mukmin dari praktek kotor dan perbuatan
maksiat dalam kehidupannya sehari-hari, dan membangkitkan
sifat ihsan, meningkatkan kualitas kerja dan kedisiplinan karena keyakinan kepada
Allah yang maha Tinggi selalu melihat dan memantaunya.
Suatu malam Umarpun pergi keliling kampung, dia mendengar percakapan
seorang putri dengan ibunya,”Nak kita campur saja susu ini, biar kita
mendapat keuntungan yang banyak”, sang putri menjawab,”Jangan ibu, nanti
Khalifah tahu bagaimana?” sang ibu menyanggah,”Mana ada Khalifah yang
berkeliaran tengah malam ini, enaklah dia istirahat di istananya”, sang
gadis lansung menyela pembicaraan ibunya,”Wahai ibu, mungkin saja khalifah
Umar tidak tahu apa yang kita lakukan tapi bagaimana Allah, bukankah Dia juga
tahu apa yang kita lakukan?” mendengar
itu Umar tidak kuasa, lansung dia pulang, pagi harinya dia utus seseorang untuk
menjemput tuan putri lalu dinikahkan dengan anaknya yang bernama Aslam, dari
pernikahan inilah maka lahir generasi terbaik pada abadnya yaitu Umar bin Abdul
Azis yang kelak jadi khalifah juga.
Ar Raqiib, mengandung makna bahwa sebagai
makhluk selalu berada dalam pantauan dan pengawasan, setiap amal yang dilakukan
manusia berada dalam penglihatan dan hitungan Allah walaupun dilakukan pada
tempat yang sunyi lagi gelap, karena bagi Allah tidak satu tempatpun yang luput
dari-Nya, hingga cetusan hati manusiapun berada dalam genggaman-Nya.Allah berfirman
dalam surt 50; Qaaf ayat 16-18 yang artinya:”Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami
lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang
malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain
duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di
dekatnya malaikat pengawas (raqiib) yang selalu hadir.
Pengawasan Allah
kepada hamba-Nya bukan sebatas melihat dan memantau saja tapi juga menolong dan
menjaganya. Terlebih-lebih terhadap hamba-hamba-Nya yang memegang teguh agamanya,
menjaga perintah-perintah dan larangan-larangan-Nya, maka Allah akan menolong dengan
berbagai hal dalam kehidupan, sehingga tercukupi rezekinya, lapang usahanya dan tenang
fikirannya. Allah juga akan menjaga hamba-Nya dari hal-hal yang dapat
mencelakakannya, menganugerahinya
ketenangan dan kemantapan jiwa karena dia selalu berada di dalam penyertaan khusus
Allah.
Bila seorang hamba telah
mengetahui bahwa tidak akan ada yang dapat menimpanya baik berupa kebaikan,
keburukan, hal yang bermanfa’at atau pun membahayakannya kecuali apa yang telah
ditakdirkan oleh Allah, serta mengetahui bahwa seluruh upaya yang dilakukan
semua makhluk akan sia sia bila
bertentangan dengan hal yang ditakdirkan-Nya, maka upaya terbaik yang harus dilakukan adalah menyerahkan
urusan sepenuhnya kepada-Nya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar