Jumat, 26 Agustus 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA ( 47 ) AL-HAKIIM ( YANG MAHA BIJAKSANA )

Keluarbiasaan sifat  al-Hakiim   begitu sempurna karena dia seringkali bergandengan dengan sifat al-‘Aliim (yang maha Mengetahui) dan al-“Aziiz ( yang maha Perkasa), maka ketika medengar orang membaca Al-Qur’an sering kali kita mendengar “Innallaaha ‘aliimun Hakiim atau innallaaha ‘aziizun hakiim.

Allah swt memiliki kesempurnaan dalam mengambil keputusan menyangkut berbagai persoalan makhluk-mahkluk-Nya. Kesempurnaan itu berkaitan dengan hikmah dibalik setiap keputusan-Nya. Kata al-Hakiim juga memiliki arti bahwa Allah memiliki kesempurnaan yang diiringi keperkasaan dan pengetahuan yang mutlak.Maha Bijaksana dalam perbuatan-Nya, perkataanNya dan taqdirNya. Maka Dia meletakkan sesuatu sesuai dgn tempatnya dgn hikmah dan keadilanNya.

Al-Hakiim adalah  Yang menetapkan segala hukum  yang harus dipatuhi oleh seluruh manusia dengan penuh  ketaatan, “Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. 24 an-Nuur ayat 51). Bagi siapa yang tidak mau menerima ketentuan-Nya sebagai hukum, baik itu terdapat di dalam Taurat, Zabur dan Injil maka dia telah ditetapkan oleh Allah sebagai orang yang kafir, fasik dan zalim.  Sebagaimana firman Allah dalam surat 5; al-Maaidah ayat 44, 45, 47 dan 48 yang artinya:” 044. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir”... “045. Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim”... “047. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik”... “ 048. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”.

Kemudian Allah pula yang menjadi hakim yang maha Tunggal pada hari kiamat yang memutuskan apakah akhirnya manusia akan masuk ke dalam sorga atau neraka. “069. Allah akan mengadili di antara kamu pada hari kiamat tentang apa yang kamu dahulu selalu berselisih padanya”. (Q.S. 22 al-Hajj ayat 69)

Hukum yang diturunkan oleh Allah adalah hukum yang paling adil karena tidak pernah memihak kepada salah satu kepentingan manusia, tidak membedakan orang kaya atau miskin dan tidak membedakan antara pemimpin dan rakyat. Semuanya diperlakukan sama dan dituntut untuk menjalankan perintah dan menjauhi larangan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dia berlaku sepanjang masa dengan tidak membedakan bangsa dan bahasa.

Setiap ketentuan Allah baik dalam bentuk perintah ataupun larangan penuh dengan hikmah atau rahasia dalam bentuk manfaat yang pada prinsipnya menjauhkan manusia dari bahaya dan membawa kepada kemaslahatan, apapun bentuk perintah Allah pastilah sesuai dengan kemampuan manusia untuk melaksanakannya, karena Allah tidak pernah memberikan perintah yang di luar kemampuan manusia. Semua hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah berpungsi untuk memelihara, akal, harta, jiwa/nyawa, keturunan dan kehomatan manusia, sehingga setiap mereka hidup saling menjaga hak dan kewajiiban, yang kaya tidak boleh menganiaya yang miskin dan yang kuat tidak boleh menindas yang lemah.

Alam ciptaan Allah  juga mempunyai hukum yang disebut dengan hukum alam di mana seluruh ciptaan Allah  Serba teratur, indah dan sempurna, rapi dan kokoh serta bersinergi dengan sangat baik, tidak ada yang percuma dan sia-sia, tidak ditemukan satu cacatpun sebagaimana firman-Nya dalam surat 67; al-Mulk ayat 3-4 yang artinya:” Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?
Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah”.


Dengan penuh kebijaksanaan Allah menciptakan langit sebagai atap dalam bentuk bangunan yang kokoh, Dia ciptakan Bumi sebagai tempat menetap manusia yang penuh dengan pasilitas hidup yang dibutuhkan aleh manusia, Dia jadikian siang agar manusia dapat berusaha dan Dia jadikan malam sebagai tempat untuk beristirahat, Dia turunkan hujan dari langit yang mengakibatkan bumi menjadi subur, binatangpun berkembang biak, semua itu untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar