Jumat, 26 Agustus 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA ( 48 ) AL-WADUUD ( YANG MAHA MENCINTAI )

Semoga menemukan cinta sejati siapa saja  yang membaca dengan cermat tulisan ini, atau menyukai dan memberikan komentar. Cinta adalah anugerah terbesar dari Allah yang Maha Cinta, maha Kaya, maha Indah dan maha Perkasa serta maha Berkuasa di atas segala-galanya.
Hidup tanpa cinta adalah bagaikan sayur tanpa garam, terasa hampa tanpa makna. Karena itu Allah memberi kesempatan seluas-luasnya kepada para hamba-Nya untuk mencintai-Nya dan ia pasti akan membalas cinta siapa saja tanpa memandang harta, rupa dan kedudukan, siapapun yang telah berhasil mencintai Allah pastilah Allahpun akan mencintainya pula.
Sesuatu yang amat luar biasa adalah kesempatan manusia untuk dicintai dan mencintai Allah yang  paling berhak dicintai para makhluk-Nya sekaligus Dia lah yang paling berhak mecintai mereka. Kata al-Waduud juga berarti bahwa Allah swt mencintai berbagai kebajikan hingga memberi kabaikan pada para makhluk-Nya.

“Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah”. (Q.S.2; al-Baqarah 165) Karena Allah yang maha Memiliki segala sesuatu yang menyebabkan seseorang jatuh cinta. Walaupun orang beriman juga dibenarkan mencintai selain Allah , tetapi Allahlah yang paling dicintainya, dan cintanya kepada selain Allah adalah kerena cintanya kepada Allah, cinta itu dibalas oleh Allah dan karena itu mereka bisa merasakan kelezatan cinta.

Apabila seseorang  menikahi seorang wanita yang shaleh, dengan maksud agar dirinya dapat terhindar dan terjaga dari godaan syaitan dan agar nantinya dapat dikarunia oleh Allah seorang anak yang shaleh, lalu ia mencintai isterinya karena isteri itulah yang menjadi perantara atau alat kepada tujuan-tujuan keagamaan, maka itu termasuk mencintai karena Allah.


Cinta kepada Allah akan terhalang oleh cinta dunia yang dijadikan oleh Allah indah dalam pandangan manusia sebagai ujian, juga akan terhalang oleh cinta kepada harta benda dan keluarga yang tidak abadi karena seberapapun banyaknya akan ditinggalkan oleh manusia kalau taqdir hidupnya sudah berakhir. Harta yang dicintai itu, berapapun banyaknya tidak bisa dibawa mati, begitu juga rumah akan ditinggalkan di dunia, bahkan satu gentengpun tidak akan dibawa.

Allah berfirman dalam Surat 3; Ali Imran ayat 14-15 yang artinya:” Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya”

Mencintai Allah itu tidak harus tidak mencintai harta dunia, sehingga bagiannya dari keduniaan itu ditinggalkannya sama sekali, karena Harta, tahta dan wanita yang dikaruniakan Allah juga dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah karena mencintai Allah bukan berarti  hidup jauh di pengasingan dengan pakaian dan makanan yang sangat menyedihkan, walaupun dalam kenyataan tidak sedikit pula manusia yang jauh dari Allah karena memiliki fasilitas dunia, dia terlalu cinta kepada dunia padahal tidak akan lama didiaminya dan terlalu takut dengan kematian, padahal mati merupakan awal kehidupan yang abadi.

 ”Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, usaha dan perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di dalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasiq(Q.S.; 9 at-Taubah ayat 24).
            
Allah Al Waduud, yang Mencintai hamba-Nya, bila kecintaan kepada  Allah sudah mulai hilang atau ummat sehingga sama sekali tidak mencintai Allah lagi dengan bukti-bukti pelanggaran yang dilakukannya maka dengan sangat menyesal Allah harus mengganti dengan generasi lain yang lebih baik. Itulah makanya Rasulullah selalu mengajak ummat Islam agar menjadi bagian dari ummat yang dicintai dan mencintai Allah dengan bukti selalu melakukan zikir sebagai tanda mengingat-Nya dan banyak melakukan ibadah agar selalu dekat dengannya.

Cinta kepada Allah  bisa membuat Seseorang yang mempunyai isteri yang cantik serta tempat tidur yang empuk, lalu ia bangun menegakkan shalat malam. Allah berfirman,"Orang itu meninggalkan nafsunya semata-mata untuk berzikir kepada-Ku. Lalu Allah akan memberikan cintanya kepada hamba yang demikian dengan balasan yang tiada bandingannya.  orang-orang yang rajin mengerjakan amalan-amalan sunat akan menjadi orang yang dicintai oleh Allah. Dan bila Allah telah mencintai seseorang maka Allah siap menjadi Tangannya untuk memukul, menjadi lidahnya untuk berbicara, menjadi telinganya untuk mendengar menjadi matanya untuk melihat. Dan bila Allah telah mencintai seseorang maka Allah akan mengabulkan do’a-do’anya, memnuhi kebutuhannya serta melindungi dan memberikan pertolongan kapanpun dibutuhkan.


 Ya Waduud, Yang Maha Mencintai Hamba-Nya, dengan kasih dan sayang-Mu, dengan curahan karunia dan rahmat-Mu, Engkau berikan  untuk makhluk-Mu agar hidup senang dan bahagia di dunia, bimbinglah kami ya Allah agar membalas cinta-Mu dengan cinta kami yang  suci. Ya Allah, dengan cinta-Mu, hamba merasakan bahagia yang luar biasa, merasakan kaya, mulia diantara hamba-hamba-Mu, tanpa cinta-Mu hamba tidaklah berarti apa apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar