Senin, 22 Agustus 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA ( 18 ) AR-RAZZAAQ ( YANG MAHA PEMBERI REZKI )

Ar-Razzaaq artinya adalah maha Pemberi rezki, bukan Cuma Pemberi akan tetapi Maha Pemberi rezki baik diminta ataupun tidak diminta. Kita semuanya ketika dihadirkan ke dunia ini sudah dilengkapi oleh Allah dengan pendengaran penglihatan hati dan akal, tangan dan kaki semua itu adalah karunia Allah yang diberikan kepada kita tanpa diminta sama sekali. Betapa maha pemurahnya Allah yang telah memberikan kepada kita berbagai rezki dalam bentuk kenikmatan yang luar biasa baik lahir maupun batin. Walaupun demikian masih banyak manusia yang tidak mau bersyukur karena mata hatinya telah tertutup oleh kepentingan dunia dan pengaruh hawa nafsunya. Sedangkan “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Q.S 17; al-Israa’ ayat 44)

Allah swt menciptakan segala rezeki dan  mengatur rezeki itu untuk para makhluk-Nya dan menciptakan sebab-sebab sehingga mereka dapat meraih dan menikmati-Nya. Allah sebagai Pemberi rezeki  memiliki kekuatan kokoh, tidak bisa diintervensi oleh siapapun. rezeki yang dimaksud bukan sekedar berhubungan persoalan materi, tetapi juga persoalan non materi seperti ilmu pengetahuan, kekuasaan,  kesehatan, kesempatan, kesenangan, kebahagiaan, ketenteraman jiwa, dan sebagainya.

Dengan demikian, maka rizki itu bisa meliputi segala pemberian yang dapat dimanfaatkan, baik bersifat material maupun spiritual. Rizki itu tidak hanya bersifat kebendaan, tapi juga bisa berupa kebahagiaan, sembuh dari sakit, kesempatan beribadah dengan baik, hidayah, dan banyak lagi lainnya. Sungguh tak terhingga rizki yang telah diberikan kepada kita.

Ar-Razzaaq adalah sifat Allah yang memiliki makna Maha Pemberi Rizki. Yang tidak terbatas pada Harta saja dan tidak hanya kepada manusia saja tanpa memperdulikan apakah ia muslim yang beriman atau mereka yang ingkar, melainkan kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya. Tidak satupun makhluk hidup yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya. Jika Allah Subhanahu Wata'ala menghendaki sesuatu terjadi, maka Dia akan menciptakan sebab-sebab kejadiannya. Jika sebuah rezeki ingin diberikan-Nya pada seorang hamba, maka tak satu pun kekuatan yang bisa menghalanginya. Tak ada kekuatan yang mampu menghalangi takdir-Nya. Cakupan rezeki yang diberikan oleh Allah itu dapat kita lihat dalam firman-Nya pada surat 55; ar-Rahmaan ayat 29-30 yang artinya:”Semua yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.  Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

Persendian adalah sambungan tulang pada tubuh manusia yang berjumlah tiga ratus enam puluh buah. Maka selayaknya manusia mengeluarkan sedekah bagi setiap persendian tubuhnya, semata-mata untuk mensyukuri nikmat itu. Dengan adanya semua persendian itu, manusia hidup dengan penuh kesempurnaan dan kenikmatan. Sekiranya diantara persendian tersebut ada yang rusak atau kering, tentulah akan mendatangkan gangguan pada tubuh, maka bersedekah atasnya merupakan tasyakur dan juga menghindarkan bala.


Allah telah menganugerahkan dua tangan untuk membagikan sedekah,sehingga dia selalu menjadi tangan yang di atas agar manusia dapat menjadi sebab bagi rezeki orang lain sebagai penyalurnya. Oleh Karena itu jika kita diberikan rezeki oleh Allah maka seharusnya kita memberikan sebagian rezeki yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan yang dilakukan tanpa mengharapkan balasan kecuali keredhaan Allah yang maha Razzaaq semata. Sebagaimana firman Allah dalam surat 76; al-Insaan ayat 8-9 yang artinya:”Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.”


Sering manusia mengira, semua yang didapat adalah hasil kerja keras dan usahanya. semua yang terjadi keluar dari jerih payahnya. Padahal, sungguh tak ada daya pada diri manusia yang lemah ini, kecuali karena karunia dari Allah dan berdasarkan pengaturan dan ketetapan-Nya. Mari kita renungkan firman Allah dalam surat 51; Adz-Dzaariyaat ayat 55-58 yang artinya:”Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa`at bagi orang-orang yang beriman. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar