Ar-Razzaaq artinya adalah maha Pemberi rezki,
bukan Cuma Pemberi akan tetapi Maha Pemberi rezki baik diminta ataupun tidak
diminta. Kita semuanya ketika dihadirkan ke dunia ini sudah dilengkapi oleh
Allah dengan pendengaran penglihatan hati dan akal, tangan dan kaki semua itu
adalah karunia Allah yang diberikan kepada kita tanpa diminta sama sekali.
Betapa maha pemurahnya Allah yang telah memberikan kepada kita berbagai rezki
dalam bentuk kenikmatan yang luar biasa baik lahir maupun batin. Walaupun
demikian masih banyak manusia yang tidak mau bersyukur karena mata hatinya
telah tertutup oleh kepentingan dunia dan pengaruh hawa nafsunya. Sedangkan “Langit yang
tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada
suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (Q.S 17;
al-Israa’ ayat 44)
Allah swt menciptakan segala rezeki
dan mengatur rezeki itu untuk para
makhluk-Nya dan menciptakan sebab-sebab sehingga mereka dapat meraih dan
menikmati-Nya. Allah sebagai Pemberi rezeki
memiliki kekuatan kokoh, tidak bisa diintervensi oleh siapapun. rezeki
yang dimaksud bukan sekedar berhubungan persoalan materi, tetapi juga persoalan
non materi seperti ilmu pengetahuan, kekuasaan, kesehatan, kesempatan, kesenangan,
kebahagiaan, ketenteraman jiwa, dan sebagainya.
Dengan demikian, maka rizki
itu bisa meliputi segala pemberian yang dapat dimanfaatkan, baik bersifat
material maupun spiritual. Rizki itu tidak hanya bersifat kebendaan, tapi juga
bisa berupa kebahagiaan, sembuh dari sakit, kesempatan beribadah dengan baik,
hidayah, dan banyak lagi lainnya. Sungguh tak terhingga rizki yang telah
diberikan kepada kita.
Ar-Razzaaq adalah sifat
Allah yang memiliki makna Maha Pemberi Rizki. Yang tidak terbatas
pada Harta saja dan tidak hanya kepada manusia saja
tanpa memperdulikan apakah ia muslim yang beriman atau mereka yang ingkar, melainkan
kepada seluruh makhluk ciptaan-Nya. Tidak satupun makhluk hidup yang tidak
dijamin oleh Allah rezekinya. Jika Allah Subhanahu Wata'ala menghendaki sesuatu terjadi, maka
Dia akan menciptakan sebab-sebab kejadiannya. Jika sebuah rezeki ingin
diberikan-Nya pada seorang hamba, maka tak satu pun kekuatan yang bisa
menghalanginya. Tak ada kekuatan yang mampu menghalangi takdir-Nya. Cakupan rezeki yang diberikan oleh Allah itu dapat kita
lihat dalam firman-Nya pada surat 55; ar-Rahmaan ayat 29-30 yang artinya:”Semua
yang ada di langit dan di bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia
dalam kesibukan. Maka ni`mat Tuhan kamu
yang manakah yang kamu dustakan?”
Persendian adalah
sambungan tulang pada tubuh manusia yang berjumlah tiga ratus enam puluh buah.
Maka selayaknya manusia mengeluarkan sedekah bagi setiap persendian tubuhnya,
semata-mata untuk mensyukuri nikmat itu. Dengan adanya semua persendian itu,
manusia hidup dengan penuh kesempurnaan dan kenikmatan. Sekiranya diantara
persendian tersebut ada yang rusak atau kering, tentulah akan mendatangkan
gangguan pada tubuh, maka bersedekah atasnya merupakan tasyakur dan juga
menghindarkan bala.
Allah telah
menganugerahkan
dua tangan untuk membagikan sedekah,sehingga dia selalu menjadi tangan yang di
atas agar manusia
dapat menjadi sebab bagi rezeki orang lain sebagai penyalurnya. Oleh Karena
itu jika kita diberikan rezeki oleh Allah maka seharusnya kita memberikan
sebagian rezeki yang kita miliki kepada orang yang membutuhkan
yang dilakukan tanpa mengharapkan balasan kecuali keredhaan Allah yang maha
Razzaaq semata. Sebagaimana firman Allah dalam surat 76;
al-Insaan ayat 8-9 yang artinya:”Dan mereka memberikan makanan yang disukainya
kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami
memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami
tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.”
Sering manusia mengira,
semua yang didapat adalah hasil kerja keras dan usahanya. semua yang terjadi
keluar dari jerih payahnya. Padahal, sungguh tak ada daya pada diri manusia
yang lemah ini, kecuali karena karunia dari Allah dan
berdasarkan pengaturan dan ketetapan-Nya. Mari kita renungkan firman Allah
dalam surat 51; Adz-Dzaariyaat ayat 55-58 yang artinya:”Dan tetaplah memberi
peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfa`at bagi orang-orang
yang beriman. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak
menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha
Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.”

Tidak ada komentar:
Posting Komentar