Allah swt memiliki keluhuran yang meniadakan adanya
kebutuhan, ketergantungan, kelemahan, kehinaan, kehancuran, dan segala sesuatu
yang dipandang cacat. Allah swt lah yang memiliki keluhuran dalam setiap
eksistensi zat dan sifat-Nya.
Al-Jaliil adalah Dzat Yang Maha besar keadaan-Nya, dan tampak
nyata urusan-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang menandingi Dzat, Sifat, dan
perbuatan-Nya. Dialah yang mempunyai sifat-sifat Jalal(keluhuran). Dan sifat Jalal itu ialah Al-Ghaniy, Al-Malik, Al-Quddus, Al-Alim, Al-Qadir, dan lain-lain. Yang
mengumpulkan semua sifat ini adalah Al-Jalil yang
mutlak, yaitu Allah SWT. Sebab, semua keelokan, kesempurnaan, dan kebaikan yang
ada di alam ini semua berasal dari cahaya Dzat-Nya dan bekas-bekas sifat-Nya.
Tidak ada maujud yang memiliki kesempurnaan secara mutlak kecuali Allah. Karena
itulah, orang yang mengenal-Nya dan yang memandang keelokan-Nya mendapatkan
perasaan senang, lezat, dan gembira, yang menjadi sebab mereka berhak
mendapatkan surga. Jika Dia telah pasti sebagai Dzat yang Jaliil dan Jamiil, maka semua yang indah itu
tentu dicintai dan dirindukan oleh mereka yang memahami keindahannya.
Allah dengan sifatnya yang mulia mengajarkan kepada hamba-Nya agar memiliki
sifat luhur, yaitu sifat mendekati
kepada sifat-sifat Allah sehingga kepribadian hamba itu mulia, baik dan luhur
di hadapan hamba lainnya. Al Jaliil adalah sifat Allah yang Maha Luhur, yang
mempunyai keluhuran, kebaikan, kebesaran dan kemuliaan;”Semua yang ada di bumi itu akan binasa. dan tetap kekal Dzat Tuhanmu
yang mempunyai keluhuran dan kemuliaan.” [QS. 55; Ar Rahman ayat 26-27]
Kemahaluhuran Allah nampak
kepada hamba-Nya dengan mencurahkan karunia dan
rahmat-Nya sejak dari kejadian langit dan bumi hingga penciptaan manusia yang
dilengkapi dengan berbagai fasilitas hidup termasuk rezeki yang menopang
kehidupan manusia sebagaiman firman-Nya dalam surat 55; ar-Rahmaan ayat
10-18;”dan Allah telah meratakan bumi untuk
makhluk(Nya). di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai
kelopak mayang, dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum
baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dia menciptakan
manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala
api. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tuhan yang
memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat
terbenamnya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”.
Dengan kelurhuran-Nya Ia mendengar doa dan munajat hamba-Nya, namun kadangkala ketika doa itu dikabulkan
manusia melupakan semua nikmat yang sudah diberikan kepadanya, Allah pula yang memberikan kekuasaan kepada manusia
dengan maksud untuk memakmurkan dunia ini dengan keadilan; Ia memperlakukan makhuk atau hamba-Nya dengan santun, baik, lemah lembut lagi luhur
Maha suci Allah yang maha Luhur yang berjanji akan membalasi orang-orang
yang takut untuk menghadapi Pertemuan dengan-Nya dengan dua sorga yang mata air
nya selalu mengalir, Buah-buahhannya lengkap dan mudah dipetik, bidadarinya
bagaikan intan dan permata, senantiasa muda dan belum perenah disentuh oleh
manusia ataupun jin naungannya rindang, semua fasilitasnya serba luar
biasa seperti yang difirmankan oleh Allah dalam surat 55; ar-Rahmaan ayat 46-78
yang artinya:”
046. Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua
surga.
047. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,
048. kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.
049. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
050. Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir.
051. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
052. Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang
berpasangan.
053. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
054. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari
sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.
055. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
056. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan
pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
057. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
058. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
059. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
060. Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
061. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
062. Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.
063. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,
064. kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.
065. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
066. Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar.
067. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
068. Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta
delima.
069. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
070. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi
cantik-cantik.
071. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
072. (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.
073. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
074. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka
(penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
075. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
076. Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan
permadani-permadani yang indah.
077. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
078. Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kemahaluhuran dan kemuliaan”.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar