Kamis, 25 Agustus 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA ( 42 ) AL-JALIIL ( YANG MAHA LUHUR )

Allah swt memiliki keluhuran yang meniadakan adanya kebutuhan, ketergantungan, kelemahan, kehinaan, kehancuran, dan segala sesuatu yang dipandang cacat. Allah swt lah yang memiliki keluhuran dalam setiap eksistensi zat dan sifat-Nya.

Al-Jaliil adalah Dzat Yang Maha besar keadaan-Nya, dan tampak nyata urusan-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang menandingi Dzat, Sifat, dan perbuatan-Nya. Dialah yang mempunyai sifat-sifat  Jalal(keluhuran). Dan sifat Jalal itu ialah Al-Ghaniy, Al-Malik, Al-Quddus, Al-Alim, Al-Qadir, dan lain-lain. Yang mengumpulkan semua sifat ini adalah Al-Jalil yang mutlak, yaitu Allah SWT. Sebab, semua keelokan, kesempurnaan, dan kebaikan yang ada di alam ini semua berasal dari cahaya Dzat-Nya dan bekas-bekas sifat-Nya. Tidak ada maujud yang memiliki kesempurnaan secara mutlak kecuali Allah. Karena itulah, orang yang mengenal-Nya dan yang memandang keelokan-Nya mendapatkan perasaan senang, lezat, dan gembira, yang menjadi sebab mereka berhak mendapatkan surga. Jika Dia telah pasti sebagai Dzat yang Jaliil dan Jamiil, maka semua yang indah itu tentu dicintai dan dirindukan oleh mereka yang memahami keindahannya.

Allah dengan sifatnya yang mulia mengajarkan kepada hamba-Nya agar memiliki sifat luhur, yaitu sifat mendekati kepada sifat-sifat Allah sehingga kepribadian hamba itu mulia, baik dan luhur di hadapan hamba lainnya. Al Jaliil adalah sifat Allah yang Maha Luhur, yang mempunyai keluhuran, kebaikan, kebesaran dan kemuliaan;”Semua yang ada di bumi itu akan binasa. dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai keluhuran dan kemuliaan.” [QS. 55; Ar Rahman ayat 26-27]

Kemahaluhuran Allah nampak kepada hamba-Nya dengan mencurahkan karunia dan rahmat-Nya sejak dari kejadian langit dan  bumi hingga penciptaan manusia yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas hidup termasuk rezeki yang menopang kehidupan manusia sebagaiman firman-Nya dalam surat 55; ar-Rahmaan ayat 10-18;”dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang, dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, dan Dia menciptakan jin dari nyala api. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Tuhan yang memelihara kedua tempat terbit matahari dan Tuhan yang memelihara kedua tempat terbenamnya. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”.

Dengan kelurhuran-Nya Ia mendengar doa dan munajat hamba-Nya, namun kadangkala ketika doa itu dikabulkan manusia melupakan semua nikmat yang sudah diberikan kepadanya, Allah pula yang  memberikan kekuasaan kepada manusia dengan maksud untuk memakmurkan dunia ini dengan keadilan; Ia memperlakukan makhuk atau hamba-Nya dengan santun, baik, lemah lembut lagi luhur

Maha suci Allah yang maha Luhur yang berjanji akan membalasi orang-orang yang takut untuk menghadapi Pertemuan dengan-Nya dengan dua sorga yang mata air nya selalu mengalir, Buah-buahhannya lengkap dan mudah dipetik, bidadarinya bagaikan intan dan permata, senantiasa muda dan belum perenah disentuh oleh manusia ataupun jin naungannya rindang, semua fasilitasnya serba luar biasa seperti yang difirmankan oleh Allah dalam surat 55; ar-Rahmaan ayat 46-78 yang artinya:”
046. Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.
047. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,
048. kedua surga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan.
049. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
050. Di dalam kedua surga itu ada dua buah mata air yang mengalir.
051. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
052. Di dalam kedua surga itu terdapat segala macam buah-buahan yang berpasangan.
053. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
054. Mereka bertelekan di atas permadani yang sebelah dalamnya dari sutra. Dan buah-buahan kedua surga itu dapat (dipetik) dari dekat.
055. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
056. Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
057. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
058. Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
059. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
060. Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).
061. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
062. Dan selain dari dua surga itu ada dua surga lagi.
063. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?,
064. kedua surga itu (kelihatan) hijau tua warnanya.
065. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
066. Di dalam kedua surga itu ada dua mata air yang memancar.
067. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
068. Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima.
069. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
070. Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.
071. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
072. (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.
073. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
074. Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
075. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
076. Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.
077. Maka ni`mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

078. Maha Agung nama Tuhanmu Yang Mempunyai kemahaluhuran dan kemuliaan”.          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar