Al-Ghaffar artinya maha
Penganpun aatas segala dosa dan kesalahan, ampunan Allah itu luas tak bertepi,
lebih luas dari dosa manusia. Allah telah berjanji untuk mengampubi semua
dosa-dosa orang yang memohon ampun kepada-Nya. Dan setelah memberi ampunan
bahkan Allah akan mengganti dosa-dosa itu dengan kebaikan. Subhanallah Allah
maha Pengampun lagi maha Penyayang. Dia yang
amat suka memberi ampunan atau maaf. Seorang manusia yang bagaimana juga nakal
dan jahatnya, bagaimana juga banyak dosanya, sekalipun sudah membunuh 100 orang
manusia, mempunyai dosa yang memenuhi ruang antara bumi dang langit, bilamana
minta ampunan atau taubat, Allah akan memberi ampunan dan taubat kepada-Nya. Karana Allah sangat suka terhadap orang yang minta
ampun dan bertaubat itu.
Al-Gaffar bisa juga berhati
menghapus atau menutup hal-hal yang buruk, dimana dia menutup dan
menyembunyikan dosa manusia dengan mengampuninya dan tidak membalasnya di
akhirat. Disamping mangampuni dosa manusia
Allah juga menutupi bagian tubuh kita yang buruk dengan keindahan bagian
luar tubuh kita. Begitu juga Allah menyembunian pikiran buruk dan maksud jahat
yang ada dalam hati kita sehingga orang lain tidak mengetahui rahasia kita.
Maka manusia dapat dikatakan telah mengamalkan makna alghaffar apabila ia telah
mampu menutupi ‘aib saudaranya yang memang seharusnya disembunyikannya. Karena
Rasulullah pernah bersabda:”Barang siapa yang menutupi ‘aib atau kelemahan
saudaranya yang muk,im, maka Allah akan menutupi kekurangannya pada hari
kiamat.”
Dengan penuh kasih dan
sayang-Nya Allah menghimbau orang-orang yang telah bergelimang dengan dosa agar
tidak berputus asa dari rahmat Allah yang selalu bersedia mengampuni dosa,
seperti firman-Nya dalam surat 39; az-Zumaar ayat 53 yang artinya:” 053.
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
054. Dan kembalilah kamu
kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu
kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).
055. Dan ikutilah
sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab
kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,
056. supaya jangan ada
orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam
(menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk
orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah).
057. atau supaya jangan
ada yang berkata: 'Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku
termasuk orang-orang yang bertakwa'.
058. Atau supaya jangan
ada yang berkata ketika ia melihat azab: 'Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke
dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik'.
059. (Bukan demikian)
sebenarnya telah datang keterangan-keterangan-Ku kepadamu lalu kamu
mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang
yang kafir".
Begitu luasnya samudra
ampunan Allah. Didalam Al-Qur’an Allah menyebutkan kata Al-Gaffaar tiga kali
mengiringi kata al-‘aziiz yang berarti maha Perkasa, tanpa perdui berapapun
kesalan yang dilakukan oleh manusia, Ia tetap maha perkasa untuk memberikan
ampunan kepada hambanya.
Dalam hadis Qudsi riwayat At-Tirmizi, sanabat Anas berkata
bahwa ia pernah Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman:”Wahai keturunana
Adam, selama engkau berdo’a kepada-Mu dan mengharapkan ampunan-Ku terhadap apa
yang telah engkau lakukan di masa lampau, dan aku tidak perduli betapapun
banyaknya dosamu. Wahai Anak Adam, seandainya dosa-dosamu telah mencapai
ketinggian langit, kemudian engkau memohon ampunan-Ku, Aku ampuni untukmu.
Seaindainya engkau datang menemui-Ku membawa seluas wadah bumi dosa-dosa, dan
engkau datang menjumpai-Ku dengan tidak mempersekutukan Aku sengan sesuatu,
nascaya Aku datang kepadamu dengan membawa ampunan seluas wadah itu.”
Merasa diri bersalah
merupakan salah satu penyebab gangguan kejiwaan, untuk menanggulanginya
seseorang harus merasa bahwa kesalahannya itu telah dimaafkan, banyak orang
yang merasa sangat menderita ketika ia merasa dirinya berdosa, bila perasaan
ini dibiarkan berlarut-larut orang ini akan mengalami gangguan kejiwaan dengan
berbagai gejala antara lain yang dikenal dengan psikosomatik, yaitu penyakit
tubuh yang disebabkan oleh kegoncangan jiwa seperti lumpuh pada salah satu
anggota tubuh, hilangnya kemampuan melihat walaupun matanya tidak sakit atau
rasa takut yang tidak beralasan.
Agar kegoncangan jiwa itu
tidak bertambah berat harus ada tempatnya mengadu dan memohon pertolongan.
Tempat mengadu itu hanya satu yaitu Allah SWT, Tuhan yang maha Kuasa atas
segala sesuatu, maha Pengasih lagi maha Penyayang, maha Pengampun dan Penerima
taubat.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar