Minggu, 21 Agustus 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (15) AL-GHAFFAAR ( YANG MAHA MEMGAMPUNI )

Al-Ghaffar artinya maha Penganpun aatas segala dosa dan kesalahan, ampunan Allah itu luas tak bertepi, lebih luas dari dosa manusia. Allah telah berjanji untuk mengampubi semua dosa-dosa orang yang memohon ampun kepada-Nya. Dan setelah memberi ampunan bahkan Allah akan mengganti dosa-dosa itu dengan kebaikan. Subhanallah Allah maha Pengampun lagi maha Penyayang. Dia yang amat suka memberi ampunan atau maaf. Seorang manusia yang bagaimana juga nakal dan jahatnya, bagaimana juga banyak dosanya, sekalipun sudah membunuh 100 orang manusia, mempunyai dosa yang memenuhi ruang antara bumi dang langit, bilamana minta ampunan atau taubat, Allah akan memberi ampunan dan taubat kepada-Nya. Karana Allah sangat suka terhadap orang yang minta ampun dan bertaubat itu.

Al-Gaffar bisa juga berhati menghapus atau menutup hal-hal yang buruk, dimana dia menutup dan menyembunyikan dosa manusia dengan mengampuninya dan tidak membalasnya di akhirat. Disamping mangampuni dosa manusia  Allah juga menutupi bagian tubuh kita yang buruk dengan keindahan bagian luar tubuh kita. Begitu juga Allah menyembunian pikiran buruk dan maksud jahat yang ada dalam hati kita sehingga orang lain tidak mengetahui rahasia kita. Maka manusia dapat dikatakan telah mengamalkan makna alghaffar apabila ia telah mampu menutupi ‘aib saudaranya yang memang seharusnya disembunyikannya. Karena Rasulullah pernah bersabda:”Barang siapa yang menutupi ‘aib atau kelemahan saudaranya yang muk,im, maka Allah akan menutupi kekurangannya pada hari kiamat.”

Dengan penuh kasih dan sayang-Nya Allah menghimbau orang-orang yang telah bergelimang dengan dosa agar tidak berputus asa dari rahmat Allah yang selalu bersedia mengampuni dosa, seperti firman-Nya dalam surat 39; az-Zumaar ayat 53 yang artinya:” 053. Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
054. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).
055. Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya,
056. supaya jangan ada orang yang mengatakan: "Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, sedang aku sesungguhnya termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah).
057. atau supaya jangan ada yang berkata: 'Kalau sekiranya Allah memberi petunjuk kepadaku tentulah aku termasuk orang-orang yang bertakwa'.
058. Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia melihat azab: 'Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan termasuk orang-orang berbuat baik'.
059. (Bukan demikian) sebenarnya telah datang keterangan-keterangan-Ku kepadamu lalu kamu mendustakannya dan kamu menyombongkan diri dan adalah kamu termasuk orang-orang yang kafir".

Begitu luasnya samudra ampunan Allah. Didalam Al-Qur’an Allah menyebutkan kata Al-Gaffaar tiga kali mengiringi kata al-‘aziiz yang berarti maha Perkasa, tanpa perdui berapapun kesalan yang dilakukan oleh manusia, Ia tetap maha perkasa untuk memberikan ampunan kepada hambanya.

Dalam hadis Qudsi  riwayat At-Tirmizi, sanabat Anas berkata bahwa ia pernah Rasulullah SAW bersabda, Allah berfirman:”Wahai keturunana Adam, selama engkau berdo’a kepada-Mu dan mengharapkan ampunan-Ku terhadap apa yang telah engkau lakukan di masa lampau, dan aku tidak perduli betapapun banyaknya dosamu. Wahai Anak Adam, seandainya dosa-dosamu telah mencapai ketinggian langit, kemudian engkau memohon ampunan-Ku, Aku ampuni untukmu. Seaindainya engkau datang menemui-Ku membawa seluas wadah bumi dosa-dosa, dan engkau datang menjumpai-Ku dengan tidak mempersekutukan Aku sengan sesuatu, nascaya Aku datang kepadamu dengan membawa ampunan seluas wadah itu.”

Merasa diri bersalah merupakan salah satu penyebab gangguan kejiwaan, untuk menanggulanginya seseorang harus merasa bahwa kesalahannya itu telah dimaafkan, banyak orang yang merasa sangat menderita ketika ia merasa dirinya berdosa, bila perasaan ini dibiarkan berlarut-larut orang ini akan mengalami gangguan kejiwaan dengan berbagai gejala antara lain yang dikenal dengan psikosomatik, yaitu penyakit tubuh yang disebabkan oleh kegoncangan jiwa seperti lumpuh pada salah satu anggota tubuh, hilangnya kemampuan melihat walaupun matanya tidak sakit atau rasa takut yang tidak beralasan.

Agar kegoncangan jiwa itu tidak bertambah berat harus ada tempatnya mengadu dan memohon pertolongan. Tempat mengadu itu hanya satu yaitu Allah SWT, Tuhan yang maha Kuasa atas segala sesuatu, maha Pengasih lagi maha Penyayang, maha Pengampun dan Penerima taubat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar