Allah
swt adalah yang pertama dan tidak ada yang mendahului-Nya memulai segala
penciptaan. Keterdahuluan dalam penciptaan-Nya tentu tidak ada yang
mendahului-Nya. Al-Mubdi'u juga bisa diartikan bahwa keterdahuluan Allah tidak
dimulai dari masa atau tertentu, juga tidak membutuhkan ruang dan hitungan
waktu di mana Allah itu menjadi dahulu, karena Dia tidak sama dan berbeda sama
sekali dengan makhluk-Nya. Kata al-Mubdi'u juga berkaitan dengan penciptaan
Allah terhadap makhluk-Nya yang dimulai dari permulaan atas makhluk-Nya
tersebut. Perhatikan firman Allah, “Sesungguhnya Dia-lah Yang menciptakan
[makhluk] dari permulaan dan menghidupkannya [kembali]” (Q.S. al-Buruj: 13).
Allah yang menciptakan segala apa
yang ada di langit dan di bumi dan segala diantara keduanya tanpa campur tangan
siapapun, Dialah yang Pencipta Pertama, yang memulai penciptaan itu dan tidak
tinggal diam atas ciptaan-Nya artinya segala fasilitas hidup bagi ciptaan-Nya
disediakan berupa rezeki agar mampu berjalan kehidupan itu sesuai dengan
sunnah-Nya; “atau
siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian
mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari
langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)?. Katakanlah:
"Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang
benar".(QS. 27; An Naml ayat 64)
Allah mempunyai nama Al Mubdi artinya yang memulai segala
penciptaan tanpa diatur oleh siapapun, karena dia berkehendak atas segala
sesuatunya.”Dialah Allah yang membuat segala
sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia
dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina
(air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh
(ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati;
(tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS. 32; As-Sajdah ayat 9-11)
Disamping Dia
yang memulai penciptaan, maka tidak ada pula yang mampu menciptakan selain
Allah, walaupun hanya seekor nyamuk, atau bahkan sebutir pasir atau setetes
air. Walaupun dilakukan oleh sesuatu yang dianggap tuhan selain dari pada Allah, karena
pengakuan itu adalah pengakuan yang salah. Bahkan tuhan selain Allah itu malah
tuhan yang dibuat oleh manusia
berdasarkan angan dan khayalnya semata.“Katakanlah: "Apakah di antara
sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian
mengulanginya (menghidupkannya) kembali?" katakanlah: "Allah-lah yang
memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali;
maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?"
(QS. 10; Yuunus ayat 34).
”Dan apakah
mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari
permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu
adalah mudah bagi Allah. Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka
perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian
Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. (QS. 29; ankabuut ayat 19-20)
Sesuai dengan
kudrat dan iradat Allah yang maha Menghendaki dan maha menentukan segala
sesuatu. Apapun bantuk ciptaannya dia yang memulai menciptakannya dan Dia pula
yang mengembalikannya setelah memusnahkannya dan semuanya nanti akan kembali
kepada Allah. Khususnya manusia pada waktu itu akan diminta pertanggung
jawabannya dan akan dibalasi semua perbuatannya dengan balasan yang setimpal.
Allah berfirman dalam surat 33; ar-Ruum ayat 11 Allah berfirman yang artinya:”Allah
menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan) nya
kembali; kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Allah yang
memulai penciptaan makhluknya dari tidak
ada menjadi ada dan berkembang biak secara berkesenambungan sampai hari kiamat.
Beraneka ragam jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan, beraneka warna aroma dan
cita rasanya, berbeda cara hidup dan berkembang-biakannya, bermilyar-milyar manusia yang berasal dari
nenek moyang yang satu, tetapi tidak satupun yang sama bwntuk wajahnya.
Bermacam warna kulit dan bahasa tapi terikat dalam satu keyakinan dan agama dan
sama cara beribadahnya. Allah berfirman dalam surat 27; an-Naml ayat 60 Allah
berfirman yang artinya:”Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi
dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu
kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu
menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)?
Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran)”.
Dr. Maurice Bucaille dalam bukunya BIBEL, QUR-AN, dan Sains
Modern Mengungkapkan tentang penciptaan yang dilakukan Allah SWT tentang alam
raya ini; Dengan mengingat ide modern tentang penciptaan kosmos, kita telah menunjukkan evolusi yang terjadi, semenjak dari kelompok asap pertama
(nebula) sampai kepada terbentuknya galaksi dan bintang-bintang, dan untuk sistem matahari, sampai timbulnya planet-planet, yaitu dari semenjak matahari pada tingkatan perkembangannya sekarang. Hasil-hasil penyelidikan
ilmiah memungkinkan kita untuk berfikir bahwa dalam sistem
matahari dan dalam kosmos pada umumnya, evolusi itu masih
berlangsung terus. Sampai suatu
saat nanti ketika Allah menghendaki, maka loangit dan bumi ini akan dihancurkan
sehancur-hancurnya dan diganti dengan alam yang lain yaitu alam akhirat .
Ya Al Mubdi’, yang memulai segalanya di alam raya ini, Engkaulah Maha
Perkasa atas segala ciptaan-Mu, Maha Bijaksana atas segala Keputusan-Mu, bimbinglah kami dalam hidup yang amat
singkat ini agar bisa mengakhirinya dengan husnul khatimah.
Tidak
terpesona oleh tipuan dunia yang fana dan hina, tidak terjerumus oleh godaan
nafsu durjana dan tidak terjebak oleh perangkap syetan yang terkutuk.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar