Minggu, 13 November 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (59) AL-MUBDI’ ( YANG MAHA MEMULAI PENCIPTAAN)

Allah swt adalah yang pertama dan tidak ada yang mendahului-Nya memulai segala penciptaan. Keterdahuluan dalam penciptaan-Nya tentu tidak ada yang mendahului-Nya. Al-Mubdi'u juga bisa diartikan bahwa keterdahuluan Allah tidak dimulai dari masa atau tertentu, juga tidak membutuhkan ruang dan hitungan waktu di mana Allah itu menjadi dahulu, karena Dia tidak sama dan berbeda sama sekali dengan makhluk-Nya. Kata al-Mubdi'u juga berkaitan dengan penciptaan Allah terhadap makhluk-Nya yang dimulai dari permulaan atas makhluk-Nya tersebut. Perhatikan firman Allah, “Sesungguhnya Dia-lah Yang menciptakan [makhluk] dari permulaan dan menghidupkannya [kembali]” (Q.S. al-Buruj: 13).
Allah yang menciptakan segala apa yang ada di langit dan di bumi dan segala diantara keduanya tanpa campur tangan siapapun, Dialah yang Pencipta Pertama, yang memulai penciptaan itu dan tidak tinggal diam atas ciptaan-Nya artinya segala fasilitas hidup bagi ciptaan-Nya disediakan berupa rezeki agar mampu berjalan kehidupan itu sesuai dengan sunnah-Nya; “atau siapakah yang menciptakan (manusia dari permulaannya), kemudian mengulanginya (lagi), dan siapa (pula) yang memberikan rezki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada Tuhan (yang lain)?. Katakanlah: "Unjukkanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar".(QS. 27; An Naml ayat 64)

Allah mempunyai nama Al Mubdi artinya yang memulai segala penciptaan tanpa diatur oleh siapapun, karena dia berkehendak atas segala sesuatunya.”Dialah Allah yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. (QS. 32; As-Sajdah ayat 9-11)

Disamping Dia yang memulai penciptaan, maka tidak ada pula yang mampu menciptakan selain Allah, walaupun hanya seekor nyamuk, atau bahkan sebutir pasir atau setetes air. Walaupun dilakukan oleh sesuatu yang  dianggap tuhan selain dari pada Allah, karena pengakuan itu adalah pengakuan yang salah. Bahkan tuhan selain Allah itu malah tuhan yang dibuat  oleh manusia berdasarkan angan dan khayalnya semata.“Katakanlah: "Apakah di antara sekutu-sekutumu ada yang dapat memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?" katakanlah: "Allah-lah yang memulai penciptaan makhluk, kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali; maka bagaimanakah kamu dipalingkan (kepada menyembah yang selain Allah)?" (QS. 10; Yuunus ayat 34).


”Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian mengulanginya (kembali). Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Katakanlah: "Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 29; ankabuut ayat 19-20)


Sesuai dengan kudrat dan iradat Allah yang maha Menghendaki dan maha menentukan segala sesuatu. Apapun bantuk ciptaannya dia yang memulai menciptakannya dan Dia pula yang mengembalikannya setelah memusnahkannya dan semuanya nanti akan kembali kepada Allah. Khususnya manusia pada waktu itu akan diminta pertanggung jawabannya dan akan dibalasi semua perbuatannya dengan balasan yang setimpal. Allah berfirman dalam surat 33; ar-Ruum ayat 11 Allah berfirman yang artinya:”Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan) nya kembali; kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Allah yang memulai penciptaan makhluknya  dari tidak ada menjadi ada dan berkembang biak secara berkesenambungan sampai hari kiamat. Beraneka ragam jenis binatang dan tumbuh-tumbuhan, beraneka warna aroma dan cita rasanya, berbeda cara hidup dan berkembang-biakannya,  bermilyar-milyar manusia yang berasal dari nenek moyang yang satu, tetapi tidak satupun yang sama bwntuk wajahnya. Bermacam warna kulit dan bahasa tapi terikat dalam satu keyakinan dan agama dan sama cara beribadahnya. Allah berfirman dalam surat 27; an-Naml ayat 60 Allah berfirman yang artinya:”Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran)”.
Dr. Maurice Bucaille dalam bukunya BIBEL, QUR-AN, dan Sains Modern Mengungkapkan tentang penciptaan yang dilakukan Allah SWT tentang alam raya ini; Dengan mengingat ide modern tentang penciptaan kosmos,  kita telah   menunjukkan  evolusi  yang  terjadi,  semenjak  dari kelompok asap pertama (nebula)  sampai  kepada terbentuknya galaksi  dan  bintang-bintang,   dan   untuk   sistem matahari, sampai timbulnya planet-planet, yaitu dari semenjak matahari pada   tingkatan   perkembangannya  sekarang.   Hasil-hasil penyelidikan ilmiah memungkinkan kita untuk  berfikir  bahwa dalam sistem matahari dan dalam kosmos pada umumnya, evolusi itu masih berlangsung terus. Sampai suatu saat nanti ketika Allah menghendaki, maka loangit dan bumi ini akan dihancurkan sehancur-hancurnya dan diganti dengan alam yang lain yaitu alam akhirat .

Ya Al Mubdi, yang memulai segalanya di alam raya ini, Engkaulah Maha Perkasa atas segala ciptaan-Mu, Maha Bijaksana atas segala Keputusan-Mu, bimbinglah kami dalam hidup yang amat singkat ini agar bisa mengakhirinya dengan husnul khatimah.

Tidak terpesona oleh tipuan dunia yang fana dan hina, tidak terjerumus oleh godaan nafsu durjana dan tidak terjebak oleh perangkap syetan yang terkutuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar