Senin, 14 November 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (71) AL-MUQTADIR ( YANG MAHA MENENTUKAN )

Al-Muqtadir adalah Maha Menetukan, Memberi kadar, dan Berkuasa. Allah swt Mahakuasa dalam menentukan segala sesuatu berdasarkan kekuasaan-Nya. Dalam Q.S. al-Qamar (54): 42 sifat al-Muqtadir menjadi kata sifat dari al-Aziz yang menjelaskan kekuasaan-Nya menyiksa hamba-hamba-Nya yang durhaka. Sedang dalam Q.S. al-Qamar (54): 55 kata al-Muqtadir menjadi kata sifat dari al-Aziz yang menjelaskan kekuasaan-Nya dalam memberi karunia surga (pada seluruh hamba-Nya yang beriman dan beramal shaleh).


Allah Maha Kuasa atas segala makhluk-Nya, semua kehendak-Nya adalah mutlak dan Dia Yang Menundukkan segala sesuatu dengan caranya sendiri, sifat mulia-Nya itu dinamakan Al Muqtadir yaitu Yang Menundukkan, adalah nama dan sifat yang menunjukkan kekuasaan dan keperkasaan, tak satupun yang melakukan perlawanan kepada-Nya, perlawanan apapun akan dilemahkan-Nya. Kekafiran, kezhaliman, kefasikan dan kemunafikan adalah bentuk perlawanan yang disadari atau tidak oleh manusia, maka Allah akan melemahkan dan menundukkan hamba-Nya yang demikian dengan berbagai cara.

Bagaimana Allah menundukkan orang-orang dahulu yang melakukan kekafiran dengan terang-terangan, mereka tidak mampu berkilah dan berdalih lebih lama karena dengan waktu yang cepat sekali Allah menurunkan ancaman dan azab-Nya sebagai balasan bagi kekafiran mereka; “Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?dan Sesungguhnya telah datang kepada kaum Fir'aun ancaman-ancaman.mereka mendustakan mukjizat Kami semuanya, lalu Kami azab mereka sebagai azab dari yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa.Apakah orang-orang kafirmu (hai kaum musyrikin) lebih baik dari mereka itu, atau Apakah kamu telah mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam Kitab-Kitab yang dahulu.” (QS. 54; Al Qamar ayat 40-43)

Kita hadir ke dunia ini sepenuhnya atas kehendak Allah, bukan kehendak orang tua atau kehendak kita sendiri karena ketika itu kita belum ada. kita hadir sebagai bentuk ketundukan kepada Allah, sejak lahir kita tidak mampu untuk berbuat banyak, bahkan untuk menentukan bentuk wajah dan fisik atau jenis kelamin kita saja terserah kepada Allah yang menciptakan dan menentulan.


Kita semua tidak pernah bisa meramalkan bagaimana rupa takdir kita ke depan terutama langkah, rezeki, jodoh dan maut kita. Semuanya adalah misteri bagi kita.Acap kali kejadian dan semua peristiwa terjadi begitu saja tanpa bisa direkayasa.Terkadang kita juga tidak berkuasa dengan amalan kita sendiri.Kegagalan, kesuksesan, kaya miskin, antara kehidupan dan kematian adalah mutlak milik Allah. Bahkan, di beberapa ayat diinformasikan, salah satunya dalam QS. 37;  ash-Shaaffat ayat  96, bahwa kita dan semua amalan kita Allahlah pembuat skenarionya, "Wallahu khalaqakum wa maa ta'maluun

Setiap kejadian di atas muka bumi selalu diputuskan dengan rahmat-Nya, serta kudrat dan iradat-Nya.Seluruh ciptaan tak ada yang luput dari pengawasan-Nya, termasuk aktivitas manusia. Allah jua yang telah menuliskannya dalam lauh mahfuz“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami 
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.”

Meski semua telah tertulis di zaman azali, manusia tetap diperintahkan untuk berikhtiar menjemput kebaikan.Tak ada satu kebaikan pun yang diraih dengan berpangku tangan.Semua itu meniscayakan adanya sebuah gerak, usaha, dan akselarasi.Diam hanya akan membuat seseorang berkubang dalam penderitaan dan kegagalan. Jika kita adalah seorang pedagang atau pebisnis, mutlak untuk melakukan sesuatu.Sebaik-baik ikhtiar manusia adalah merujuk pada syariat-Nya, sebagai Zat yang mengatur kehidupan  
         

 Allah yang menundukkan segala-galanya, semua apa yang ada di langit dan di bumi berada dalam genggaman-Nya, apapun keinginan Allah terhadap ciptaan-Nya akan sangat mudah bagi-Nya untuk melakukan, semua makhluk tunduk atas segala kemauan-Nya, apakah akan diselamatkan atau akan dibinasakan, tak ada yang dapat menghalangi-Nya; “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak ?jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru, dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah.”(QS. 14; Ibrahim ayat 19-20).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar