Al-Muqtadir adalah Maha
Menetukan, Memberi kadar, dan Berkuasa. Allah swt Mahakuasa dalam menentukan
segala sesuatu berdasarkan kekuasaan-Nya. Dalam Q.S. al-Qamar (54): 42 sifat
al-Muqtadir menjadi kata sifat dari al-Aziz yang menjelaskan kekuasaan-Nya
menyiksa hamba-hamba-Nya yang durhaka. Sedang dalam Q.S. al-Qamar (54): 55 kata
al-Muqtadir menjadi kata sifat dari al-Aziz yang menjelaskan kekuasaan-Nya
dalam memberi karunia surga (pada seluruh hamba-Nya yang beriman dan beramal
shaleh).
Allah
Maha Kuasa atas segala makhluk-Nya, semua kehendak-Nya adalah mutlak dan Dia
Yang Menundukkan segala sesuatu dengan caranya sendiri, sifat mulia-Nya itu
dinamakan Al Muqtadir yaitu Yang Menundukkan, adalah nama dan sifat yang
menunjukkan kekuasaan dan keperkasaan, tak satupun yang melakukan perlawanan
kepada-Nya, perlawanan apapun akan dilemahkan-Nya. Kekafiran, kezhaliman,
kefasikan dan kemunafikan adalah bentuk perlawanan yang disadari atau tidak
oleh manusia, maka Allah akan melemahkan dan menundukkan hamba-Nya yang
demikian dengan berbagai cara.
Bagaimana
Allah menundukkan orang-orang dahulu yang melakukan kekafiran dengan terang-terangan, mereka tidak
mampu berkilah dan berdalih lebih lama karena dengan waktu yang cepat sekali
Allah menurunkan ancaman dan azab-Nya sebagai balasan bagi kekafiran mereka; “Dan Sesungguhnya telah
Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil
pelajaran?dan Sesungguhnya telah datang kepada kaum Fir'aun
ancaman-ancaman.mereka mendustakan mukjizat Kami semuanya, lalu Kami azab
mereka sebagai azab dari yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa.Apakah orang-orang
kafirmu (hai kaum musyrikin) lebih baik dari mereka itu, atau Apakah kamu telah
mempunyai jaminan kebebasan (dari azab) dalam Kitab-Kitab yang dahulu.” (QS. 54; Al
Qamar ayat 40-43)
Kita hadir ke dunia ini sepenuhnya atas kehendak Allah, bukan kehendak orang tua
atau kehendak kita sendiri karena ketika itu kita belum ada. kita
hadir sebagai bentuk ketundukan kepada Allah, sejak lahir kita tidak mampu
untuk berbuat banyak, bahkan untuk menentukan bentuk wajah dan fisik atau jenis kelamin kita saja
terserah kepada Allah yang menciptakan dan menentulan.
Kita
semua tidak pernah bisa meramalkan
bagaimana rupa takdir kita ke depan
terutama langkah, rezeki, jodoh dan maut kita. Semuanya adalah misteri bagi
kita.Acap kali kejadian dan semua peristiwa terjadi begitu saja tanpa bisa
direkayasa.Terkadang kita juga tidak berkuasa dengan amalan kita
sendiri.Kegagalan, kesuksesan, kaya miskin, antara kehidupan dan kematian
adalah mutlak milik Allah. Bahkan, di beberapa ayat diinformasikan, salah
satunya dalam QS. 37; ash-Shaaffat ayat 96, bahwa kita dan semua amalan kita Allahlah
pembuat skenarionya, "Wallahu khalaqakum wa maa ta'maluun
Setiap
kejadian di atas muka bumi selalu diputuskan dengan rahmat-Nya, serta kudrat
dan iradat-Nya.Seluruh ciptaan tak ada yang luput dari pengawasan-Nya, termasuk
aktivitas manusia. Allah jua yang telah menuliskannya dalam lauh mahfuz“Tiada
suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah
bagi Allah.”
Meski semua telah tertulis di zaman azali, manusia tetap diperintahkan untuk
berikhtiar menjemput kebaikan.Tak ada satu kebaikan pun yang diraih dengan
berpangku tangan.Semua itu meniscayakan adanya sebuah gerak, usaha, dan
akselarasi.Diam hanya akan membuat seseorang berkubang dalam penderitaan dan
kegagalan. Jika kita adalah seorang pedagang atau pebisnis, mutlak untuk
melakukan sesuatu.Sebaik-baik ikhtiar manusia adalah merujuk pada syariat-Nya,
sebagai Zat yang mengatur kehidupan
Allah
yang menundukkan segala-galanya, semua apa yang ada di langit dan di bumi
berada dalam genggaman-Nya, apapun keinginan Allah terhadap ciptaan-Nya akan
sangat mudah bagi-Nya untuk melakukan, semua makhluk tunduk atas segala
kemauan-Nya, apakah akan diselamatkan atau akan dibinasakan, tak ada yang dapat
menghalangi-Nya; “Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah
telah menciptakan langit dan bumi dengan hak ?jika Dia menghendaki, niscaya Dia
membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru, dan yang demikian
itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah.”(QS.
14; Ibrahim ayat 19-20).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar