Sabtu, 19 November 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (79) AL-MUTA’AALI ( YANG MAHA TINGGI)

Allah Mahatinggi yang ketinggian-Nya tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Sifat Maha Tinggi bagi Allah juga berarti terbebas dan jauh dari unsur-unsur syirik yang dilakukan orang-orang musyrik. Sifat al-Muta’aali pada Allah juga berarti bahwa Dia Maha Kuasa terhadap segala sesuatu. Di dalam al-Quran, sifat al-Muta’ali disebutkan dalam Q.S. ar-Ra’d (13): 9 yang disandingkan dengan sifat Yang Maha Mengetahui hal-hal ghaib dan hadir (fisik) serta dibarengi dengan sifat al-Kabir.

Allah Maha Tinggi  dalam segala hal , baik kekuasaan, maupun ilmu dan kasih sayang-Nya, tidak ada yang bisa mengalahkan-Nya  dan tidak ada yang mampu menandingi-Nya. Semua musuh-musuh-Nya yang menyombongkan diri karena harta atau pangkat telah dihancurkan-Nya.  Mereka yang diperbudak oleh hawa nafsu telah tenggelam di jurang kehancuran. Mereka yang tertipu oleh kehidupan dunia telah tersesat sejauh-jauhnya.

Allah Itu Al Muta’aali, Maha Tinggi, tidak ada yang mampu menyamai ketinggian-Nya, Dia juga berhak untuk meninggikan hamba yang dikehendaki-Nya  karena keimanan yang dimilikinya, imanlah yang membedakan manusia satu dengan lainnya, tanpa iman maka tidak ada bedanya manusia itu dengan binatang melata, seorang budak bernama Bilal bin Rabah, sangat rendah derajatnya dimata manusia ketika itu, tapi dikala dia sudah masuk Islam maka menjadi mulia dikalangan orang-orang beriman lainnya.

Selain dari itu antara orang yang beriman juga berbeda level atau derajat yang dimiliki, Allah menempatkan lebih tinggi dengan kemuliaan di sisi Allah bagi yang menunjukan kualitas imannya hingga kepada level taqwa; ”Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS. 49; Al Hujurat ayat 13).

Allah telah berjanji untuk meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu di antara manusia, seperti yang difirmankan-Nya dalam Surat 58; al-Mujaadilah ayat 11 yang artinya:” Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Karena iman yang benar, ummat Islam menjadi ummat yang  tinggi, mulia dan terbaik dibandingkan ummat-ummat lainnya, "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik" Qs 3; Ali Imran ayat 110).

karena janji Allah untuk mengganti generasi yang telah rusak imannya dengan generasi ciri-cirinya telah disebutkan di dalam al-Qur’an:”Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.(QS. 5; Al Maidah ayat 54).

Allah akan meninggikan hamba-Nya dikala terjalin  hubungan yang kuat sehingga menimbulkan saling mencintai, dengan cinta itulah posisi hamba tinggi dan mulia di hadapan Allah, tapi dikala cinta sudah tidak terjalin lagi antara hamba dengan Allah maka akan tampil orang lain akan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran di dunia ini.


Ya Allah Ya Muta’ali, Yang Maha Tinggi dan maha Meninggikan, Berilah kami kemampuan untuk menjaga kemuliaan kami dan bimbinglah kami untuk meraih ketinggian derajat di sisi-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar