Allah
Mahatinggi yang ketinggian-Nya tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Sifat Maha
Tinggi bagi Allah juga berarti terbebas dan jauh dari unsur-unsur syirik yang dilakukan
orang-orang musyrik. Sifat
al-Muta’aali pada Allah juga berarti bahwa Dia Maha Kuasa
terhadap segala sesuatu. Di dalam al-Quran, sifat al-Muta’ali disebutkan dalam
Q.S. ar-Ra’d (13): 9 yang disandingkan dengan sifat Yang Maha Mengetahui
hal-hal ghaib dan hadir (fisik) serta dibarengi dengan sifat al-Kabir.
Allah Maha Tinggi dalam segala hal , baik kekuasaan, maupun
ilmu dan kasih sayang-Nya, tidak ada yang bisa mengalahkan-Nya dan tidak ada yang mampu menandingi-Nya.
Semua musuh-musuh-Nya yang menyombongkan diri karena harta atau pangkat telah
dihancurkan-Nya. Mereka yang diperbudak
oleh hawa nafsu telah tenggelam di jurang kehancuran. Mereka yang tertipu oleh
kehidupan dunia telah tersesat sejauh-jauhnya.
Allah
Itu Al Muta’aali, Maha Tinggi, tidak ada yang mampu menyamai ketinggian-Nya,
Dia juga berhak untuk meninggikan hamba yang dikehendaki-Nya karena keimanan yang dimilikinya, imanlah yang membedakan
manusia satu dengan lainnya, tanpa iman maka tidak ada bedanya manusia itu
dengan binatang melata, seorang budak bernama Bilal bin Rabah, sangat rendah
derajatnya dimata manusia ketika itu, tapi dikala dia sudah masuk Islam maka menjadi mulia
dikalangan orang-orang beriman lainnya.
Selain dari itu antara orang
yang beriman juga berbeda level atau derajat yang dimiliki, Allah menempatkan
lebih tinggi dengan kemuliaan di
sisi Allah bagi yang menunjukan kualitas imannya hingga kepada level taqwa; ”Hai
manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS.
49; Al Hujurat ayat 13).
Allah telah berjanji untuk meninggikan derajat
orang-orang yang beriman dan berilmu di antara manusia, seperti yang
difirmankan-Nya dalam Surat 58; al-Mujaadilah ayat 11 yang artinya:” Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Karena iman yang benar, ummat Islam menjadi ummat yang tinggi, mulia dan terbaik dibandingkan ummat-ummat lainnya, "Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang
munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik" Qs 3; Ali Imran ayat 110).
karena janji Allah untuk mengganti generasi yang
telah rusak imannya dengan generasi ciri-cirinya telah disebutkan di dalam
al-Qur’an:”Hai orang-orang yang
beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah Lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang
dikehendaki-Nya, dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.(QS. 5; Al Maidah ayat 54).
Allah akan meninggikan hamba-Nya dikala terjalin hubungan yang kuat sehingga
menimbulkan saling mencintai, dengan cinta itulah posisi hamba tinggi dan mulia
di hadapan Allah, tapi dikala cinta sudah tidak terjalin lagi antara hamba
dengan Allah maka akan tampil orang lain akan memperjuangkan nilai-nilai
kebenaran di dunia ini.
Ya Allah Ya Muta’ali, Yang Maha Tinggi dan maha Meninggikan, Berilah kami kemampuan untuk
menjaga kemuliaan kami dan bimbinglah kami untuk
meraih ketinggian derajat di sisi-Mu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar