Allah swt
memiliki kesempurnaan dalam kemuliaan atau keluhuran. Dia lah yang memiliki
kemuliaan dalam zat-Nya, keindahan dalam perbuatan-Nya, dan banyak memberikan
anugerah bagi makhluk-Nya.
Manusia saja yang diciptakan Allah diberi prediket
mulia, baik dan suci, tentu yang menciptakannya yaitu Allah adalah Yang Maha Mulia, Dialah Allah dengan sifat
Al Maajid; Dengan kemuliaan-Nya, Allah bertempat pada
satu tempat yang tidak akan terjangkau oleh manusia, yaitu ’Arsy. ”Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; Itulah keberuntungan yang besar. Sesungguhnya azab Tuhanmu
benar-benar keras. Sesungguhnya Dia-lah yang menciptakan (makhluk) dari
permulaan dan menghidupkannya (kembali).Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha
Pengasih, yang mempunyai 'Arsy, lagi Maha mulia, Maha Kuasa berbuat apa yang
dikehendaki-Nya”.(QS. 85; al Buruj ayat 11-16)
Allah Yang Maha Mulia, Dialah yang telah
memuliakan makhluk-Nya dengan segala
kelebihan, Dia telah memberikan kemuliaan kepada manusia bukan karena status
sosial dan keturunan tapi kemuliaan itu terletak pada taqwa hamba-Nya, semakin
taqwa maka semakin mulia posisinya di hadapan Yang Maha Mulia; ”Hai manusia,
Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal” [Al Hujurat
49;13].
Selayaknya pula kita meletakkan kembali
Kemuliaan Allah sesuai dengan kapasitas-Nya dan keberadaan manusia sesuai
dengan fitrahnya, Kemuliaan Allah
dimata hamba-Nya; Adalah Allah saja yang memiliki sifat,
pekerjaan dan zat-Nya yang tidak sama dengan makhluk-Nya. Allah ahad atas
sifatnya, hanya Dia saja yang mempunyai kesempurnaan sifat, Allah ahad atas
pekerjaan-Nya adalah hanya Allah saja yang mampu berbuat demikian menurut
kehendak-Nya dan Allah Ahad dari segi zat-Nya, kejadian Allah tidak sama dengan
kejadian makhluk demikian pula zat kejadian Allah tidak satupun makhluk
berkewajiban untuk mengetahinya
Tidak ada yang menyamai-Nya; walaupun sifat dan pekerjaannya juga
banyak dimiliki oleh hamba-Nya tapi segala sifat dan pekerjaan itu jauh berbeda
dengan apa yang dikerjakan hamba-Nya; “ (Dia) Pencipta langit dan bumi. dia menjadikan bagi kamu dari jenis
kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-
pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. tidak ada
sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan Melihat´(QS. 42; Asy Syura ayat 11)
Akkag adalah Tuhan bagi sekalian makhluk; semua makhluk
yang ada di dunia ini Tuhannya adalah Allah walaupun tidak sedikit yang keliru
mengambil tuhan, ada yang mengambil tuhan dari jenis jin, malaikat, manusia,
batu, berhala serta apapun yang mereka ikuti dalam seluruh aturan yang dibuat
manusia; “yang memiliki
sifat-sifat yang demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain
Dia; Pencipta segala sesuatu, Maka sembahlah Dia; dan dia adalah pemelihara
segala sesuatu”. (QS. 6 An’am ayat 102).
Allah adalah Tuhan yang tidak ada tuhan selain Dia; sehingga segala
sembahan yang diambil manusia adalah bathil yang mempermudah mereka untuk masuk
neraka tanpa hisab, inilah yang disebut dengan syirik, segala pengabdian
manusia harus ditujukan kepada Allah semata. Dan Dialah Tuhan
yang wajib ditaati; ibadah saja tidak cukup tanpa diiringi dengan ketaatan,
sebagaimana iblis adalah makhluk Allah yang sudah banyak ibadahnya serta hamba
Allah yang senior, tapi akhirnya terlaknat dan dikutuk Allah karena ketaatannya
kepada Allah tidak terujud.
Dengan cara demikianlah orang-orang
yang mulia yaitu orang-orang yang beriman untuk memuliakan Yang Maha Mulia,
sehingga eksistensi Allah sebagai Yang Maha Mulia tetap terjaga di hati
hamba-Nya yang diujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Yaa Allah Yang Maha Mulia, Engkau yang memberikan kemuliaan kepada siapa yang
Engkau kehendaki dan Engkau pula yang mencabut kemuliaan itu dari siapa yang
Engkau kehendaki, Engkau yang memberikan Kekuasaan kepada siapa yang Engkau
kehendaki, sehingga dengan kekuasaan itu manusia menjadi mulia dan Engkau pula
yang mencabut kekuasaan itu dari siapa yang Engkau kehendaki, Engkau maha berkuasa atas segala sesuatu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar