Allah-lah
yang selalu menggugah dan menganjurkan umat manusia agar bertaubat. Secara
bahasa, ath-thawwaab artinya sangat atau bertekad menerima ampunan. Dengan
demikian, sifat ath-Tawwab yang disandarkan pada Allah memiliki arti bahwa
Allah memuji hamba-hamba-Nya yang kembali dari perbuatan maksiat dan dosa
menuju jalan kebaikan yang lurus. Allah membangunkan hati orang-orang beriman
dari kelalaian melalui cinta. Sifat at-Tawwab bisa dibaca dalam Q.S. at-Taubah
[9]: 104 yang disandingkan dengan sifat ar-Rahim. Dalam ayat itu berisi
penegasan bahwa Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya.
At-Tawwab adalah Allah yang Memberi maaf, Mengampuni dosa-dosa dan Menerima taubat dari manusia hanya di tangan Allah kekuasaan menerima taubat dari hamba-Nya,
dengan membersihkan diri dan memulai hidup baru secara fithri. Alloah berfirman dalam surat
2; al-Baqarah ayat 54 yang artinya: “Dan
(ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Haikaumku, Sesungguhnya kamu telah Menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), Maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; Maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.
Taubat yang diterima oleh Allah harus memenuhi lima
persyaratan:; Pertama ikhlas jarena Allah, kedua dengan penuh
penyesalan, ketiga meninggalkan perbuatan
tersebut, keempat tidak mengulanginya lagi dan kelima dilakukan sebelum
pinyunya ditutup atau sebelum ajal datang atau sebelum hari kiamat datang.
Dalam sebuah hadits qudsi Allah Ta’ala berfirman yang artinya: "Wahai anak Adam, selama kamu berdo’a dan berharap kepadaKu niscaya Aku
mengampuni dosa-dosamu dan Aku tidak peduli.
Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai awan di langit,
kemudian kamu memohon ampun kepadaku, niscaya Aku
meng-ampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, seandainya kamu datang
kepadaKu dengan membawa dosa sepenuh jagat, kemudian
kamu bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak
menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya
Aku akan memberimu ampunan sepenuh jagat pula." (HR. at-TiRmidzi).
Diantara kebaikan yang dengannya ampunan Allah diraih adalah mati syahid (gugur sebagai syahid di jalan Allah), berangkat ke masjid untuk menunaikan shalat fardhu berjamaah, berbakti kepada kedua orang tua dan menjauhi dosa-dosa besar.
Taubat kepada Allah adalah perbuatan yang paling utama,
oleh karena itu Allah selalu menyeru kepada orang-orang mukmin untuk bertaubat dan selalu membuka pintu-pintu taubat bagi
hamba-hamba-Nya; ”Katakanlah,”Hai
hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah
kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa
semuanya, dan sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. 39; Az Zumar ayat 53).

Tidak ada komentar:
Posting Komentar