Seolah olah
Allah membiarkan saja segala kejahatan dan penganiayaan yang dilakukan oleh
manusia, sehingga mereka semakin menjadi-jadi. Padahal sebenarnya semua itu
akan mendapat balasan yang tepat, karena Allah adalah Al-Muntaqim, Maha Pemberi
balasan, ;”(ingatlah) hari (ketika) Kami menghantam
mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah pemberi balasan”. (QS. 44; Adh Dhukhan ayat 16).
Allah
adalah satu-satu-Nya Tuhan yang berhak memberi siksa bagi hamba-hamba-Nya yang
berbuat aniaya dan durhaka. Dia-lah Tuhan yang memiliki kekuasaan mutlak dalam
memberi hukuman dan siksaan. Kata al-Muntaqim tidak ditemukan dalam al-Qu’ran, yang ada adalah bentuk plural (jamak) dari
muntaqim, yaitu muntaqimun, seperti dalam Q.S. as-Sajdah (32): 22 yang
menyatakan bahwa Allah (beserta para malaikat-Nya) akan menyiksa orang-orang
yang berbuat aniaya dan berpaling dari ayat-ayat-Nya. Kata al-Muntaqim juga
disandarkan pada kata milik menjadi Dzuntiqam yang berarti Pemilik siksa, seperti
dalam Q.S. Ali Imran (3): 4 yang menjelaskan siksa Allah sangat pedih bagi
hamba-hamba-Nya yang ingkar. Dalam surah ini, kata Dzuntiqam disandingkan
dengan kata al-Aziz yang berarti Maha Perkasa.
Dalam surat 32;as-/sajdah ayat 22 Allah
berfirman yang artinya:” Dan siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia
berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada
orang-orang yang berdosa”.
Pada hakikatnya setiap bencana yang datang berupa gunung meletus, gempa bumi, banjir, longsor, wabah penyakit merupakan
balasan dari Allah atas kemungkaran yang terjadi di daerah tersebut, Orang mungkin
akan menertawakan bila ada anggapan, ada kaitan antara bencana dan kemaksiatan.
Imam Ibnul Qoyyim dalam kitab Al-Jawab Al-Kafy
mengungkapkan, "Dan
terkadang Allah menggetarkan bumi dengan guncangan yang dahsyat, menimbulkan
rasa takut, khusyuk, rasa ingin kembali dan tunduk kepada Allah, serta
meninggalkan kemaksiatan dan penyesalan atas kekeliruan manusia."Di
kalangan Salaf, jika terjadi gempa bumi mereka berkata, 'Sesungguhnya Tuhan sedang
menegur kalian'.''
Berselang pada masa sahabat, yakni pada era Khalifah
Umar bin Abdul Aziz juga, ketika bencana terjadi, Umar bin Abdul Aziz segera mengirim
surat kepada seluruh wali negeri, “Amma
ba'du, sesungguhnya gempa ini adalah teguran Allah kepada hamba-hamba-Nya, dan
saya telah memerintahkan kepada seluruh negeri untuk keluar pada hari tertentu,
maka barangsiapa yang memiliki harta hendaklah bersedekah dengannya."
Walaupun manusia mempersiapkan pengacara
yang hebat untuk membela dakwaan atas tuduhan yang diperbuatnya, sedikitpun
tidak dapat dielakkan, saksi tidak dapat disogok karena yang bertindak sebagai
saksi bukan orang lain tapi anggota tubuh, sebagaimana yang difirmankan Allah
dalam surat An Nur 24;24-25;“Pada hari
ketika lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa
yang dahulu mereka kerjakan. Dihari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang
setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allahlah yang Benar, lagi
yang menjelaskan segala sesuatu menurut hakekat yang sebenarnya”.
Sebenarnya Allah telah memberikan
peringatan dengan menurunkan kitab suci melalui para Rasulnya, akan tetapi
karena suadah tenggelam dalam kejahatan, terbiasa memperturutkan hawa nafsu.
Dan tertipu oleh bisikan dan rayuan syetan, maka banyak manusia yang
mengingkari dan mendustakan ayat-ayat Allah, Mereka ini diancam oleh Allah
melalui firman-Nya dalam surat 3;Ali Imran ayat 4 yang artinya:”Sesungguhnya orang-orang yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha
Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).
Orang orang yang kafir dan musyrik selalu
berusaha mendustakan dan menghalang-halangi Agama Allah dengan berbagai macam
tipu daya, tetapi Allah berhasil menggalkan dan mengalahkan tipu daya mereka
itu dan menyiapkan hukuman yang bert untuk mereka diakhirat nanti, Allah
berfirman dalam Surat 14; Ibrahiim ayat 46-47 yang artinya:”Dan sesungguhnya
mereka telah membuat makar yang besar padahal di sisi Allah-lah (balasan) makar
mereka itu. Dan sesungguhnya makar mereka itu (amat besar) sehingga gunung-gunung
dapat lenyap karenanya. Karena itu
janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada
rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah Maha Perkasa, lagi mempunyai pembalasan”
.
Ya Allah, Al Muntaqim, Engkau Maha Pemberi
Balasan atas segala perbuatan yang
kami lakukan, bukakanlah pintu hati kami untuk selalu menyadari kelalaian kami dan
mau memohon ampun terhadap kesalahan-kesalahan kami. Kuatkanlah kami dalam
memegang teguh keyakinan kami, dan akhirilah hidup kami dengan husnul khatimah.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar