Sabtu, 19 November 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (74) AL-AWWAL ( YANG MAHA PERMULAAN)

Allah adalah Tuhan Yang Maha Awal. Maha Awal yang dimiliki Allah tidak sama dengan hamba-hamba-Nya karena mereka memiliki awalan dan terikat pada ruang dan zaman atau waktu. Sifat awal yang dimiliki Allah tidak memiliki awalan. Dia Maha Awal tanpa awalan, sebagaimana juga Maha Akhir tanpa akhiran. Maha Awal yang ada pada Allah berarti bahwa Allah tidak terikat pada zaman dan ruang. Sifat awal yang ada pada Allah adalah abadi dan kekal.

Makna Al-Awwal adalah Dzat yg tiada sesuatu sebelum-Nya sehingga nama ini menunjukkan kedahuluan Allah. Dan kedahuluan Allah itu bersifat mutlak bukan kedahuluan yg relatif semacam bila dikatakan: Ini lebih awal dibanding yang setelah dan ada yg lain sebelumnya. Sehingga nama Allah Al-Awwal menunjukkan bahwa segala sesuatu selain-Nya baru ada setelah sebelum tiada. Keberadaan Allah sebagai Tuhan yang menciptakan segala sesuatunya, menciptakan dunia dengan segala isinya, sehingga Dialah yang mula-mula ada dibandingkan makhluknya, keberadaannya tidak diawali oleh yang lain dan tidak pula diakhiri oleh yang lain. "Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin, dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu" (QS. 57; Al Hadiid ayat 3).
                                           
Yang dimaksud dengan: yang Awal ialah, yang Telah ada sebelum segala sesuatu ada, yang Akhir ialah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah, yang Zhahir ialah, yang nyata adanya Karena banyak bukti- buktinya dan yang Bathin ialah yang tak dapat digambarkan hikmat zat-Nya oleh akal.

Allah adalah yang awal, yang menjadikan adanya segala sesuatu dan yang mengakhirkan segala sesuatu itu kembali, Dia berkuasa atas segala kehendak-Nya, Dia Maha Melihat dan mengawasi segala ciptaan-Nya, awalnya tidak diawali oleh yang lain, awalnya tidak dapat disamakan dengan penciptaan makhluk-Nya, awalnya hanya Dia saja yang tahu bagaimana kejadian-Nya, kita sebagai makhluk hanya dituntut untuk mengimani segala sifatnya-Nya tanpa bisa mengkaji lebih dalam tentang zat-Nya.

Allah yang awal, adalah sifat yang juga ada pada manusia atau makhuknya yang lain tapi tidaklah sama dengan kesempurnaan sifat Allah, awalnya manusia karena ada yang lebih awal dari sebelumnya,   awalnya manusia karena akan binasa dengan segala keakhirannya ketika segala sesuatu yang akhir itu akan binasa. Beriman dan mengagumi sifat yang baik bagi Allah ini seharusnya meningkatkan keimanan kita menjadi muslim yang muttaqin, menyebut dengan lisan, menghafal dengan perasaan tentang sifat Allah yang Awwal ini menjadikan hati semakin tentram, menyejukkan perasaan dan mendamaikan suasana.

Ya Allah, Engkaulah yang Maha sempurna atas segala sifat dan zat kejadian-Mu, tiada kami mampu untuk mengetahui tentang batas maksimal sifat Awal-Mu karena terbatasnya kemampuan yang kami miliki, kecuali kami hanya dituntut untuk mengimani dan mengamalkannya, teguhkan hati kami, fasihkan lisan kami dan bangkitkan daya tahan hafalan kami terhadap sifat-sifat-Mu itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar