Senin, 14 November 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL (65) / AL-WAAJID ( YANG MAHA MENEMUKAN )

Allah swt memiliki kekuasaan mutlak yang tidak membutuhkan sesuatu apa pun. Kata al-Waajid  berarti bahwa pengetahuan dan anugerah-Nya mengantarkan pada keputusan yang jelas untuk memberdayakan sesuatu atau hamba-Nya yang tidak berdaya. Sifat al-Waajid juga berarti bahwa Allah mampu memberi petunjuk dan kasih sayang-Nya pada hamba-hamba-Nya hingga mereka menemukan kembali petunjuk, semangat, optimis, dan ketentraman. Di dalam al-Quran disebutkan, “Bukankah Dia menemukanmu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia menemukanmu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan” (Q.S. adh-Dhuhaa Ayat  6 – 8).

Sejak dari alam rahim atau alam ruh manusia sudah dibekali sesuatu sebagai pegangan hidupnya yaitu bekal Tauhid, Mengesakan Allah saja dan menjauhkan syirik. sebagaimana firman Allah dalam surat 7;  Al A'raf ayat 172 yang artinya:”Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)".

Setelah hadir ke  dunia ini, Allah  tidak membiarkan demikian saja hamba-Nya, selalu dibimbing dengan nilai-nilai yang luhur, tetap diberikan bekal sebagai dasar untuk berbuat, yang sebenarnya manusia itu tidak memiliki apa-apa ketika lahir, tak satupun yang bisa dia banggakan dan tidak satupun yang dia punyai, semuanya dibekali Allah di dunia ini. Diberikan panca indra untuk mengenal apa yang ada disekitarnya, ditumbuhkan pula akal untuk bisa mengerti lalu dituntun dengan agama yang akan menjaga dan membimbing hati, disiapkan seisi bumi untuk dikelola. Sehingga semua kebutuhan hidup bisa terpenuhi.

Semua itu adalah karunia Allah, sejak dari nyawa yang ditiupkan ke dalam tubuh kita, kebutuhan sandang pangan dan papan pun sudah disediakan oleh Allah lalu hidayah juga diturunkan, semua itu bisa mengantarkan manusia kepada tujuan hidupnya. Demikianlah  Allah Al Waajid, Yang Menemukan atau yang mendapati posisi hamba-Nya apa adanya, Dialah yang memberikan sesuatu sehingga manusia berguna dan bermakna dalam hidupnya.

Allah mendapati manusia di dunia ini dalam keadaan zhalim, sesat, tidak ada petunjuk, maka Dia tunjuki ummat ini dengan iman dan islam, ditunjuki jalan yang lurus; yaitu jalan yang menuju kebenaran dan keshalehan. Namun syaitan berupaya agar setiap mukmin mengikuti mereka dengan membelokkan dan menjauhkan dari jalan lurus.

Manusia itu miskin, tidak punya apa-apa, datang ke dunia tidak membawa apa apa, dengan rahmat Allah diberikan sebuah amanah yaitu sebagai pewaris di bumi; supaya mereka mampu mengelola dan memakmurkannya tanpa mengadakan kerusakan, namun karena terpengaruh hawa nafsu akhirnya mereka berbuat kerusakan terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, bahkan lahan yang tersedia di bumi inipun penuh dengan pencemaran.  “Dan sungguh Telah kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi Ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh” (QS. 21 al-Anbiyaa’ ayat 105)

Manusia itu dalam keadaan tertindas oleh penguasa-penguasa yang zalim pada masa lalu, dengan keimanan yang diajarkan oleh para Rasul, Allah memberikan kepada mereka kekuasaan. Namun kepenguasaan tersebut telah lepas kembali apabila ummat terjangkit penyakit yang diramalkan Rasul yaitu penyakit “Al Wahn” yaitu penyakit mental dengan kriteria “Hubbuddunya wakarahiyatul maut” yaitu terlalu cinta kepada dunia dan takut akan kematian. Untuk meraihnya kembali kepemimpinan harus dengan usaha keras termasuk membenahi iman dan amal shaleh sesuai dengan apa yang dijanjikan Allah dalam surat 24; an-Nuur ayat 55 yang artinya:“Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa’’.

Allah adalah Al Waajid, Yang menemukan dan yang mendapati hamba-Nya pada posisi yang serba kekurangan maka Dia mencukupi dengan rezeki hingga menjadi harta yang berlimpah, Dia mendapati ummat ini lemah, Dia berikan kekuatan dengan Islam, Dia yang mendapati ummat ini dalam perpecahan, Dia satukan dengan Ukhuwah, Dia yang mendapati ummat ini hina, Dia muliakan dengan ketaqwaan.


Yaa Allah Yaa  Waajid!  Kami hina, karena-Mulah kami mulia. Kami miskin, karena-Mulah kami kaya. Kami bodoh, karena-Mu kami berilmu. Tanpa-Mu tidak ada artinya keberadaan kami yang hina, miskin, lemah, dan bodoh ini. Bersamailah kami dalam bimbingan-Mu ya Allah! Sehingga kami mampu hidup dalam mencari kertedhaan-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar