Minggu, 13 November 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (61) AL-MUHYIY ( YANG MAHA MENGHIDUPKAN )

Setiap pagi bunga bunga bermekaran dengan aneka aroma dan warna yang mempesona,  burung burung bernyanyi riang menyambut sinar mentari, tetesan embun melembutkan hati dan melepaskan dahaga jiwa, udara yang sejuk menambah damainya hati membisikkan keindahan alam. Semuanya tertata rapi dan dihidupkan oleh Zat yang Maha hidup.

Allah swt adalah satu-satunya pemberi kehidupan sejati bagi seluruh makhluk-Nya. Allah swt lah yang menghidupkan jiwa-jiwa hingga bersaksi akan eksistensi-Nya yang sejati. Kata al-Muhyiy juga berarti bahwa Allah swt berkuasa menghidupkan dan melapangkan iman para hamba-Nya. Di dalam al-Quran disebutkan, “Katakanlah: “…tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya…” (Q.S. 7; al-A’raf ayat  158).

Allah yang telah menciptakan kehidupan ini untuk makhluk-Nya yang ada di langit ataupun di bumi bahkan yang ada di angkasa raya, jagat raya yang merupakan tata surya yang Maha Luas, semuanya sudah dijadikan Allah sejak milyaran tahun yang lalu tanpa keikutsertaan oleh siapapun karena memang Dialah Yang Maha Kuasa dan Maha Perkasa, Al Muhyiy Yang Menghidupkan.”Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”(Q@S. 10 Yunus ayat 56]

Hidup adalah kurnia Ilahi diberikan bukan hanya kepada manusia saja, tetapi diberikan juga kepada hewan dan tumbuh-tumbuhan, yang diperlengkapi dengan berbagai alat kehidupan seperti udara, air dan cahaya matahari. Kesemuanya itu dapat diperoleh dengan gratis, tanpa harus membayar kepada yang memberi hidup ini. Allah berfirman dalam surat 15; Al Hijr ayat 23 yang artinya, "Dan Sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan kami (pulalah) yang mewarisi".
           
            
Kualitas hidup kita tidak tergantung dari berapa lama kita hidup, tapi tergantung kepada apa yang kita buat selama hidup, Orang yang beruntung dalam hidup  adalah orang yang lama hidupnya tapi bagus amalnya, sedangkan orang yang rugi adalah orang yang sebentar hidup di dunia tapi buruk amalnya.  Untuk itu kita dituntut agar berprestasi dengan meningkatkan kualitas iman, mengisi waktu hidup ini dengan amal shalih,  dan berda’wah dengan metode menanamkan kebenaran dan kesabaran kepada ummat ini. Dalam surat 103; Al-‘Asr ayat 1-3 Allah menjelaskan; ”Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan yang berwasiat dengan kebenaran dan berwasiat dengan kesabaran”.


Al Muhyi yang menghidupkan, yang memberikan fasilitas untuk hidup dan menjadikan kehidupan itu berjalan dengan baik. “Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan.  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. 16; an-Nahl ayat 10-11)

Semua diatur oleh Allah demi kehidupan dan kelangsungan kehidupan sesuai dengan yang Allah kehendaki. Dan isi bumi inipun telah dihidupkan sedemikian rupa demi menunjang kehidupan manusia, Allah berfirman dalam surat 80; “Abasa ayat 24-32 yang artinya:” 024. maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
025. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),
026. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
027. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,
028. anggur dan sayur-sayuran,
029. Zaitun dan pohon kurma,
030. kebun-kebun (yang) lebat,
031. dan buah-buahan serta rumput-rumputan,

032. untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar