Setiap pagi bunga bunga bermekaran dengan aneka aroma dan
warna yang mempesona, burung burung
bernyanyi riang menyambut sinar mentari, tetesan embun melembutkan hati dan
melepaskan dahaga jiwa, udara yang sejuk menambah damainya hati membisikkan
keindahan alam. Semuanya tertata rapi dan dihidupkan oleh Zat yang Maha hidup.
Allah
swt adalah satu-satunya pemberi kehidupan sejati bagi seluruh makhluk-Nya.
Allah swt lah yang menghidupkan jiwa-jiwa hingga bersaksi akan eksistensi-Nya
yang sejati. Kata al-Muhyiy juga berarti bahwa Allah swt berkuasa menghidupkan
dan melapangkan iman para hamba-Nya. Di dalam al-Quran disebutkan, “Katakanlah:
“…tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan
mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya…” (Q.S. 7; al-A’raf ayat 158).
Allah yang telah menciptakan
kehidupan ini untuk makhluk-Nya yang ada di langit ataupun di bumi bahkan yang
ada di angkasa raya, jagat raya yang merupakan tata surya yang Maha Luas,
semuanya sudah dijadikan Allah sejak milyaran tahun yang lalu tanpa
keikutsertaan oleh siapapun karena memang Dialah Yang Maha Kuasa dan Maha
Perkasa, Al Muhyiy Yang Menghidupkan.”Dia-lah
yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”(Q@S. 10 Yunus ayat 56]
Hidup adalah kurnia Ilahi diberikan bukan hanya kepada
manusia saja, tetapi diberikan juga kepada hewan dan tumbuh-tumbuhan, yang
diperlengkapi dengan berbagai alat kehidupan seperti udara, air dan cahaya
matahari. Kesemuanya itu dapat diperoleh dengan gratis, tanpa harus membayar
kepada yang memberi hidup ini. Allah berfirman dalam surat 15; Al Hijr ayat 23 yang artinya, "Dan
Sesungguhnya benar-benar Kami-lah yang menghidupkan dan mematikan dan kami
(pulalah) yang mewarisi".
Kualitas hidup kita tidak tergantung dari
berapa lama kita hidup, tapi tergantung kepada apa
yang kita buat selama hidup, Orang yang beruntung dalam
hidup adalah orang yang lama hidupnya tapi bagus
amalnya, sedangkan orang yang rugi adalah orang yang sebentar hidup di dunia
tapi buruk amalnya. Untuk itu kita dituntut agar berprestasi dengan meningkatkan kualitas iman, mengisi waktu hidup ini dengan amal shalih, dan berda’wah dengan metode menanamkan kebenaran dan
kesabaran kepada ummat ini. Dalam surat 103; Al-‘Asr ayat 1-3 Allah menjelaskan; ”Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam
keadaan merugi kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan yang
berwasiat dengan kebenaran dan berwasiat dengan kesabaran”.
Al
Muhyi yang menghidupkan, yang memberikan fasilitas untuk hidup dan menjadikan kehidupan itu berjalan dengan baik. “Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang
pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. 16; an-Nahl ayat 10-11)
Semua diatur oleh Allah demi kehidupan dan kelangsungan
kehidupan sesuai dengan yang Allah kehendaki. Dan isi bumi inipun telah dihidupkan
sedemikian rupa demi menunjang kehidupan manusia, Allah berfirman dalam surat
80; “Abasa ayat 24-32 yang artinya:” 024. maka
hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
025. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air
(dari langit),
026. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
027. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,
028. anggur dan sayur-sayuran,
029. Zaitun dan pohon kurma,
030. kebun-kebun (yang) lebat,
031. dan buah-buahan serta rumput-rumputan,
032. untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang
ternakmu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar