Allah
swt senantiasa berdiri sendiri dan mengurusi berbagai persoalan
hamba-hamba-Nya. Kemandirian-Nya tidak memerlukan ruang dan waktu sehingga
berbeda dari kemandirian makhluk-Nya yang masih memerlukan ruang dan waktu
serta bergantung pada orang atau makhluk lainnya. Salah satu ayat popular yang
sering disebut untuk menggambarkan sifat al-Qayyuum
Allah adalah Q.S. al-Baqarah [2]: 255 yang kemudian oleh sebagian masyarakat
muslim dikenal dengan sebutan “ayat kursÄ«” yang artinya:”Allah, tidak
ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi Berdiri
sendiri mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya
apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah
tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa
berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”.
Allah al-Qayyuum, yang berdiri sendiri dalam mengatur
alam semestas, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan tidak ada yang menyamai-Nya. Untuk
keselamatan manusia Dia menurunkan agama yang lurus dan benar yang akan
mengeluarkan manusia dari alam kegelapan kepada cahaya yang terang benderang.
Allah bwerfirman dalam surat 6; al-An’aam ayat 161-163 yang artinya;” Katakanlah: "Sesungguhnya
aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang
benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang
yang musyrik". Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan
demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
Hanya Dia yang berhak disembah dan hanya kepada-Nya kita
mengadu dan memohon pertolongan karena dia Yang Hidup terus menerus dan maha
berdiri sendiri dalam mengurus seluruh hambanya tanpa perlu bantuan orang lain
dan tidak memerlukan adanya bantuan orang lain. Sebagaimana firman-Nya dalam
durat surat 3; Ali Imran ayat 2 yang artinya:”Allah, tidak ada Tuhan (yang
berhak disembah) melainkan Dia. Yang Hidup kekal lagi Berdiri aendiri mengurus
makhluk-Nya”. Lalu dia turunkan kitab suci dan dia utus para Rasul untuk
menerangkan betapa Allah itu maha berdiri sendiri tanpa butuh kepada teman dan
sekutu. Tidak butuh bapak dan anak karena dia adalah maha Tungga yang tridak
ada sekutu bagi-Nya.
Allah
al-Qayyuum, yang berdiri sendiri dalam menghidupkan, mematikan dan
membangkitkan kembali manusia nanti
sesuai dengan yang Dia kehendaki sebagaimana firman-Nya dalam surat 20; Thaahaa
ayat 108-112 yang artinya:”Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada
suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada
Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. Pada
hari itu tidak berguna syafa`at, kecuali (syafa`at) orang yang Allah Maha
Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya. Dia
mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka,
sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya. Dan tunduklah semua muka
(dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus
(makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.
Dan barangsiapa mengerjakan amal-amal
yang saleh dan ia dalam keadaan beriman, maka ia tidak khawatir akan perlakuan
yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan haknya”.
Allah
al-Qayyuum, yang berdiri sendiri memerintahkan untuk menegakkan keadilan dan
memberikan kesaksian dengan adil sehingga setiap manusia mendapatkan haknya
secara wajar dan menjalankan kewajiban dengan penuh tanggu8ng jawab. Allah
berfirman dalam surat 5; al-Maaidah ayat 8 yang artinya:” Hai orang-orang yang
beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran)
karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Allah al-Qayyuum, yang berdiri sendiri yang menciptakan
manusia dan jin agar mereka mengabdi kepada-Nya, namun kepentingan ibadah itu bukn untuk kepentingan Allah
tetapi akan kembali kepada kepentingan mereka. Nabi menyatakan dalam haditsnya, seandainya seluruh
manusia, jin dan malaikat tunduk taat kepada Allah dengan ibadah yang dilakukan
maka tidak akan meninggikan derajat Allah dan sebaliknya bila seluruh manusia,
jin dan malaikat tidak mau beribadah kepada Allah maka tidak akan merendahkan
derajat Allah.Yaa Qayyum, Yaa Allah Yang Berdiri sendiri, Engkau tidak pernah lelah,
tidak pernah mengantuk, tidak pernah lalai terhadap hamba-Mu, tiada daya dan upaya dari
hamba-Mu tanpa bantuan dan kekuatan yang Engkau berikan, kalaulah bukan karena
izin-Mu maka di pagi hari tidaklah hamba bisa membuka kelopak mata ini, ya
Ilahi, tanpa kekuatan dari-Mu tidaklah hamba mampu berbuat untuk kepentingan
pribadi, keluarga dan masyarakat, berilah hamba-Mu ini kekuatan fisik dan
mental, kekuatan akal dan nurani agar mampu berbuat yang
terbaik dalam hidup yang singkat ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar