Sabtu, 19 November 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (77) AL-BATHIN ( YANG MAHA TERSEMBUNYI)

Maha Tersembunyi berarti hakikat Allah tidak dapat dijangkau atau diketahui oleh siapa pun dan apapun. Hal ini sesuai dengan Q.S. al-An’am (6): 103 yang menjelaskan tentang sifat al-Lathif dan al-Khabir pada diri Allah. Allah memiliki sifat tersembunyi bukan berarti eksistensi-Nya tidak dapat dirasakan, karena Dia adalah Yang Maha Pencipta (al-Khaliq) dan Maha Hidup (al-Hayy). Dengan demikian eksistensi-Nya bisa dirasakan, meski orang itu buta. Namun, Allah menjadi sangat tersembunyi dan jauh bagi orang-orang yang durhaka, karena mata hati mereka telah buta.

Dia adalah Al-Bathin, tertutup hakikat-Nya, baik dzat, cara dan sifat-sifat-Nya. Sebagian ulama mengartikan Al-Bathin adalah bahwa Dia dekat. Dikatakan bahwa Al-Bathin lebih dekat dari segala sesuatu dengan ilmu dan kekuasaan-Nya. Bahwa Dia lebih dekat kepada manusia itu dari dirinya sendiri. Bahwa dia lebih menentukan nasib manusia itu dari dirinya sendiri. Bahwa rezeki, senang dan susah, jodoh, hidup dan mati manusia itu lebih dikuasai Allah yang maha tersembunyi dari manusia itu sendiri.

Ada juga yang menafsirkan Al-Bathin bahwa Dia mengetahui segala perkara yang tersembunyi. Maka Dia adalah Maha Mengetahui yang tersembunyi maupun yang tampak. Sebagian ada yang menafsirkan bahwa Al-Bathin artinya bahwa Dia tidak diketahui berdasarkan panca indra seperti makhluk yang dapat diketahui dengan indra. Sebagian lagi mengatakan bahwa Dia terhalang dari pandangan makhluk dan perkiraan-Nya. Dia tidak dapat terlihat oleh mata dan juga orang perkiraan.
Meskipun semua makna tersebut benar, akan tetapi lebih utama jika berpatokan dengan penafsiran Nabi, sebab itulah penafsiran yang paliang baik, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam adalah makhluk yang paling mengetahui tentang Allah Ta'ala. Ibnu Jarir berkata, "Az-Zahir adalah berada di atas segala sesuatu yang dibawahnya. Dia tinggi di atas segala sesuatu. Tidak ada sesuatupun yang lebih tinggi dari-Nya. Dia adalah Al-Bathin atas segala sesuatu, tidak sesuatu yang lebih dekat darinya kecuali Dia."

Banyak peristiwa dan  kejadian yang kita alami dalam hidup ini mengandung hikmah yang tersembunyi yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Ujian dan musibah yang didatangkan Allah kepada manusia, memang menyakitkan, tapi banyak mengandung hikmah yang dapat kita jadikan sebagai pelajaran hidup. Disadari atau tidak, ternyata tidak sedikit orang yang hancur luluh keimanannya hanya karena ketidakmampuannya menghadapi musibah dalam hidup. Salah satu penyebabnya karena salah dalam memahami makna musibah dan salah pula dalam menyikapinya. Kesalahan seseorang dalam memaknai dan menyikapi musibah akibatnya bisa sangat fatal terhadap keimanannya.”

Bagi seorang mu’min tentu meyakini bahwa, segala sesuatu hanya akan terjadi di dunia ini karena, “Kun Fayakun” Allah, sehingga segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini terutama yang tidak kita inginkan harusnya menjadi bahan muhasabah
atau peringatan untuk kita. jika Musibah menimpa seorang mu'min, pasti itu adalah bentuk kasih-sayang Allah SWT. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw pernah menyatakan, "Jika Allah sudah mencintai suatu kaum maka Allah SWT akan memberikan bala, ujian atau cobaan".


Ya Allah, Al Bathin, Yang Maha Tersembunyi, banyak kejadian yang kami alami di dunia ini diluar kemampuan akal kami untuk menerimanya, tapi semua itu terjadi berkat izin-Mu yang banyak mengandung hikmah tanpa kami sadari. berikanlah kepada kami kemampuan untuk menyikapinya dengan cara yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar