Sabtu, 19 November 2016

PERMATA INDAH ASMAAUL HUSNAA (75) AL-AAKHIR ( YANG MAHA PENGHABISAN)

Allah adalah Tuhan Yang Maha Akhir yang tidak sama dengan hamba-hamba-Nya, karena mereka memiliki akhiran dan terikat pada ruang dan zaman atau waktu. Sifat akhir yang dimiliki Allah tidak memiliki awalan. Dia Maha Akhir tanpa akhiran, sebagaimana juga Maha Awal tanpa awalan. Maha Akhir yang ada pada Allah berarti bahwa Allah tidak terikat pada zaman dan ruang. Sifat akhir yang ada pada Allah adalah abadi dan kekal. Sifat al-Akhir pada Allah disebut dalam Q.S. al-Hadid (57): 3 yang bersandingan dengan sifat al-Awwal, azh-Zhahir, al-Bathin yang diakhiri dengan sifat al-Alim (Maha Mengetahui segala sesuatu).

Al-Akhir artinya yang maha akhir yang tidak ada sesuatupun setelah Allah SWT. Dia Maha Kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluknya adalah kekekalan yang terbatas. Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah SWT akan tetap abadi dan kekal. Keabadian dan kekekalan Allah SWT tersebut menunjukkan bahwa Dialah satu-satunya tempat bergantung atas segala urusan kita, baik urusan di dunia maupun urusan-urusan yang akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Sungguh sangat merugi orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah. Karena sesungguhnya setiap yang ada di langit dan bumi ini akan hancur. Akan tetapi jika kita bersandar penuh pada Sang Maha Kekal, pastinya kita tidak akan hancur dan terjerumus dalam kesesatan.

Makna dari “yang akhir”  ialah Allah yang tetap ada setelah segala sesuatu musnah. Karena memang bumi dan jagad raya yang diciptakan Allah ini diberi waktu tertentu untuk bertahan, semuanya tidak ada yang kekal tapi bersifat fana artinya hanya sementara.Kehancuaran semuanya disebut dengan peristiwa besar yang kita kenal dengan qiamat.

Dikala hancurnya dunia ini dengan segala isinya hingga tidak ada sisanya satupun, maka Allah tidaklah terpengaruh dengan kejadian itu karena memang Dia yang  menjadikan semua itu hancur, dan kelak masuk kepada kehidupan baru yang disebut dengan alam akherat. Disinilah manusia akan mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya selama di dunia.  “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula (qs. 99; Al- Zalzalah ayat 7-8).


Ya Allah,  Ya  Akhir, jadikanlah akhir dari kehidupan kami semuanya mendapat taufiq dan hidayah dari-Mu himpunkanlah hamba ini bersama-sama orang-orang yang shaleh dalam naungan rahmat-Mu. betapa tidak berdayanya hamba-Mu disaat guncangan akhir kehidupan Kau datangkan, kami ibarat anai-anai dan kapas yang berterbangan ditiup angin dahsyat yang menghancurkan dunia ini, namun kekuasaan-Mu tidak bergeming dengan hancurnya alam raya ini, kekuatan-Mu tetap kokoh walaupun seluruh makhluk-Mu bergelimpangan dalam ketidakberdayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar